Sebulan Berpuasa, Jangan Kalap Saat Lebaran, Ini Triknya Penyajian Masakan Agar Perut Beradaptasi
Biasanya karena saking kalapnya bisa makan biasa lagi yang terjadi malah perut sakit hingga menimbulkan diare karena perut kepenuhan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah berpuasa 30 hari dengan pola makan yang teratur tentunya perut akan beradaptasi lagi ketika kembali ke pola makan biasa.
Biasanya karena saking kalapnya bisa makan biasa lagi yang terjadi malah perut sakit hingga menimbulkan diare karena perut kepenuhan.
Chef Bahran Corporate Executive Chef Prasanthi Hotels and Resorts saat proses adaptasi ke pola makan biasa makanan yang disajikan harus dipastikan bersih dan matang.
"Masakan atau hidangan yang di masak harus di cuci dengan bersih, masak bumbu yang matang," ucap Chef Bahran saat kulwap, Rabu (20/5/2020).
Kemudian agar perut tidak sensitif makanan yang disajikan jangan langsung yang pedas-pedas.
Chef Bahran menyarankan agar cabainya dipisah saja seperti memnuat sambal jadi bisa menyesuaikan tingkat kepedasannya.
"Jangan terlalu banyak menggunakan cabai dalam masakan, cabe bisa disajikan terpisah seperti membuat sambal," ungkap Chef Bahran.
Saat Hari Raya Idul Fitri terutama biasanya menu masakannya penuh dengan santan dan minya yang berarti tinggi lemak, sehingga perlu dinetralisir dengan minum air putih hangat.
"Nah diusahakan setelah menyantap hidangan yang mengunakan santan atau daging yang penuh dengan lemak usahakan minum nya air hangat atau teh panas tanpa gula," kata Chef Bahran.