Cara Membuat Lontong Pulen untuk Pemula, Perhatikan Perbandingan Beras dengan Air
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam membuat lontong. Termasuk dalam memilih daun pembungkus dan takaran air agar hasilnya pulen.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Miftah
Jika masuk dalam tubuh dan terus menumpuk, partikel ini bisa menyebabkan banyak penyakit.
Mulai dari diare, gangguan pencernaan, hingga penyakit mengerikan seperti kanker sampai kemandulan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sadar dengan keresahan masyarakat mengenai kejelasan lontong plastik ini.
BPOM menegaskan, aman atau tidaknya lontong plastik kembali pada jenis plastik yang digunakan.
Plastik yang aman digunakan untuk merebus lontong adalah plastik jenis LLDPE, HDPE, PP dan OPP.
Jenis plastik ini punya titik leleh tinggi sehingga akan meleleh atau melunak di atas suhu 100°C.
Hasilnya, plastik ini cenderung lebih aman digunakan pada suhuh tinggi, terutama untuk membuat lontong.
Nah, yang harus dihindari adalah penggunaan plastik jenis LDPE untuk membuat lontong.
Jenis plastik dengan titik leleh yang lebih rendah sehingga akan meleleh pada suhu 83°C-98°C.
BPOM menyarankan kita untuk mengharamkan penggunaan plastik jenis ini untuk membuat lontong.
Baca: Mana yang Lebih Sehat untuk Disajikan Saat Lebaran, Nasi, Ketupat atau Lontong?
Jika prosedur di atas dijalani, plastik tentu aman digunakan dan tidak menyebabkan kanker atau kemandulan.
Selain itu, plastik juga punya sifat inert atau tidak mudah berinteraksi dan tak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
Tapi, kita juga harus paham kalau ada banyak bahan tambahan mulai dari pewarna, pelicin, sampai pemutih yang ditambahkan dalam proses pembuatan plastik.
Kalau terpapar suhu panas, bukan tidak mungkin juga bahan-bahan berbahaya itu bisa ikut masuk ke dalam tubuh.
Sebagian artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul Sering Jadi Sarapan, Hati-Hati Kalau Makan Lontong dibungkus Plastik, Bisa Sebabkan Kemandulan!
(Tribunnews.com/ Bunga) (Sajian Sedap/ Dwi/ Marcel Mariana)