Waspadai Peningkatan Asupan Kalori di Hari Raya Lebaran, Simak Tips Cegah Kalap Makan
Makan bersama merupakan bagian dari tradisi Lebaran. Menunya pun khas, ada ketupat sayur, opor ayam, rendang, dan masih banyak lagi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Makan bersama merupakan bagian dari tradisi Lebaran. Menunya pun khas, ada ketupat sayur, opor ayam, rendang, dan masih banyak lagi.
Tak hanya di rumah, masakan khas lebaran juga biasanya kita dapatkan ketika bersilahturahmi ke kediaman sanak saudara.
Nah, situasi tersebut membuat asupan kalori cenderung meningkat signifikan.
"Biasanya kita menerima tamu, menyajikan makanan buat tamu, berkunjung. Total-total bisa sangat signifikan kenaikannya (asupan)."
Baca: Menakar Kandungan Gizi Lontong, Nasi dan Ketupat, Mana yang Lebih Sehat?
Demikian diungkapkan oleh Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC dalam sesi kulwap media, Jumat (22/5/2020) lalu.
Meskipun momen lebaran tahun ini cenderung hanya akan dihabiskan di rumah, namun kenaikan asupan kalori di hari Lebaran juga perlu diwaspadai.
Baca: Cara Memangkas Kalori Ayam Goreng Agar Lebih Sehat
Apalagi, jika kamu sudah merencanakan memasak, memesan, atau menyajikan sejumah menu masakan.
Berikut kiat menyiasati pola makan agar tidak kalap menyantap sajian masakan di hari Lebaran.
1. Membatasi gula, garam, lemak
Kementerian Kesehatan memberikanbatasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan.
Saran tersebut adalah 50 gram (empat sendok makan) gula, lima gram (satu sendok teh) garam, dan 67 gram (lima sendok makan) minyak.
Mengapa asupan gula, garam, dan lemak (GGL) perlu dibatasi?
Baca: Tips Penyajian Cincau Rendah Gula di Hari Raya Idul Fitri, Cocok untuk Penderita Diabetes
Sebab, di hari Lebaran asupan GGL ini akan cenderung naik signifikan dibandingkan hari-hari biasanya.
Asupan gula, misalnya, cenderung ada kenaikan karena konsumsi kue lebaran.