Apakah Puasa Syawal Harus 6 Hari Berturut-turut? Bolehkah Ada Jeda? Ini Penjelasan Buya Yahya
Berkenaan jumlahnya yang 6 hari, apakah puasa Syawal harus dilakukan secara berturut-turut? Bolehkah ada jeda?
Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Idul Fitri menandakan berakhirnya bulan Ramadan, berganti bulan Syawal.
Dengan demikian berakhirnya Ramadan, umat Islam tak lagi menunaikan ibadah puasa wajib, termasuk tak lagi mendapatkan keutamaannya.
Namun di bulan Syawal ini, umat Islam bisa menunaikan puasa Syawal selama 6 hari yang bersifat sunnah.
Puasa Syawal memiliki keutamaan yang luar biasa, yakni setara dengan puasa setahun penuh.
Keutamaan puasa Syawal disebutkan dalam hadits Abu Ayyub Al-Anshari r.a., Nabi Saw.,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
Berkenaan jumlahnya yang 6 hari, apakah puasa Syawal harus dilakukan secara berturut-turut?
Bolehkah ada jeda hari dari satu puasa dengan puasa selanjutnya?
Buya Yahya dalam ceramah yang diunggah di kanal Youtube Al-Bahjah TV menjawab pertanyaan serupa dari jamaah.