Ingin Suami Bantu Pekerjaan Rumah Tangga? Ini Cara Terbaik Istri Menasehati Pasangan
Psikolog Keluarga Adib Setiawan berikan tips cara terbaik istri untuk menasehati pasangan untuk bisa membantu pekerjaan rumah tangga
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini postingan Instagram milik seorang warganet bernama Fahri Amirullah menjadi viral dan menjadi bahan perbincangan.
Lewat beberapa slide, Fahri menulisan pesan untuk para suami di akun Instagram pribadinya, @fahriamirullah.
Pesan berjudul 'Suami, Jangan Pernah Bantu Istri' itu pada intinya, Fahri meminta para suami untuk tidak egois dan bersedia meringankan pekerjaan rumah tangga yang biasanya diurus oleh sang istri.
Ia juga menegaskan jika tidak salah suami melakukan pekerjaan rumah tangga, bahkan hal itu bukan dia sebut sebagai membantu istri tapi sudah menjadi suatu kewajiban bersama dalam berumah tangga.
Hingga Minggu (7/6/2020), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 124 ribu akun Instagram lainnya dan mengundang ribuan orang untuk turut memberikan komentarnya.
Bahkan ada sejumlah warganet yang men-tag pasangan lainnya untuk berusaha memberitahu postingan tersebut kepada pasangan.
Psikolog Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S Psi ,M Psi, ikut memberikan komentarnya soal aktivitas warganet yang mencoba menasehati pasangannya.
Menurut Adib, dengan men-tag pasangan di postingan tersebut dapat menimbulkan masalah.
"Mungkin istri seneng suruh suaminya baca, kemudian ia tag suaminya. Kalau ngomong langsung sulit. Dan kalau dikasih link postingan ini diharapkan langsung dibaca."
"Padahal belum tentu suaminya langsung baca atau malah semakin panas dan tersinggung karena merasa digurui," ucap ujarnya kepada Tribunnews, Jumat (5/6/2020).
Baca: VIRAL Postingan Suami, Jangan Pernah Bantu Istri, Ini Pentingnya Kesetaraan & Saling Menghargai
Adib kemudian memberikan saran kepada para istri yang bisa menasehati suami dengan cara baik-baik.
Utamanya untuk mau membantu melakukan pekerjaan rumah dalam kondisi tertentu.
Adib menyebut cara terbaik untuk mengungkapkan isi hati termasuk menasehati dengan berbicara langsung secara face to face atau bertatap muka.
"Perlu pakai komunikasi efektif, bagaimana caranya? Yaitu dengan berbicara langsung dari hati ke hati."
"Berkomunikasi langsung dan kurangi untuk ngirim link-link itu. Komunikasi dulu secara baik-baik baru bisa dikirim link-link nasehat. Tapi juga jangan banyak-banyak dulu, satu atau dua link," imbuhnya.
Di sisi lain, Adib juga berpendapat ketika ada seorang suami yang membantu pekerjaan rumah tangganya bukan menjadi aibnya.
Bahkan secara tegas, saat suami cuci piring, mencuci baju hingga mengepel tidak akan merendahkan derajatnya.
"Tidak perlu malu, yang tahu kan cuma suami, istri dan anak. Kecuali kalau di posting di media sosial."
"Seorang suami yang mau melakukan aktivitas rumah tangga itu akan menjadi nilai luar biasa, utamanya bagi anak-anaknya," ucap Adib.
Baca: Engku Emran Suami Laudya Cynthia Bella Tuliskan Doa Pernikahan hingga Unggah Potret Terbaru Aleesya
Kenapa postingan Fahri viral?
Adib memberikan pandangannya kenapa postingan milik Fahri bisa menjadi viral
Menurutnya, postingan milik Fahri bisa jadi menggambarkan kondisi rumah tangga yang mungkin saat ini banyak dialami oleh sejumlah pasangan.
Dimana seorang istri tidak dihargai oleh suaminya.
"Kenapa tulisan ini bisa viral, mungkin banyak sekali seorang suami tidak menghargai istrinya."
"Karena fenomena ini sangat banyak, sehingga berpengaruh kepada apa yang dirasakan oleh kebanyakan istri yang ada di Instagram, merasa senasib," ujarnya.
Adib lewat sambungan telepon, menyebut tidak penting apa yang dilakukan oleh Fahri itu untuk membantu sang istri atau karena ingin membantu yang lain.
Bagi Adib, rasa saling menghargai adalah poin penting dari unggan milik Fahri tersebut.
"Persepsi seseorang berbeda-beda, ada yang bilang itu membantu istri, atau ingin membantu anak dan lain sebagainya."
"Tapi juga bukan untuk mencari siapa yang benar atau salah. Poin sebenarnya adalah perasaaan kesetaraan dan rasa dihargai seorang suami kepada istrinya," imbuhnya.
Adib mengakui konsep menghargai utama dalam rumah tangga memang mudah untuk diucapkan.
Namun, dalam praktiknya sulit untuk dilakukan.
Oleh karena itu, Adib menyarankan rasa saling menghargai harus ditopang dengan jalinan komunikasi yang baik.
Sehingga potensi kesalahpahaman antar pasangan dapat dihindari.
"Kalau itu tidak dikomunikasikan bisa akhirnya mengarah pada konflik rumah tangga," ucapnya.
Terakhir, Adib menyinggung soal pembagian hak dan kewajiban dalam sebuah rumah tangga.
Ia menjelaskan konsep pembagian dua hal di atas dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Mulai pemahaman agama maupun kebudayaan di mana pasangan suami istri berasal.
"Atau dari nilai-nilai orang tua mereka sebelumnya. Bisa juga dari cara pandang dari mereka sendiri (pasangan itu, red)."
"Namun cara terbaik pembagian hak dan kewajiban dalam rumah tangga adalah dengan kesepakatan antara suami dan istri," tandasnya.
Baca: VIRAL Postingan Suami, Jangan Pernah Bantu Istri, Psikolog: Mungkin Banyak Suami Tak Hargai Istri
Berikut isi pesan yang Tribunnews kutip dari akun Instagram, @fahriamirullah:
SUAMI, JANGAN PERNAH BANTUIN ISTRI YA!
Kemarin malam, saya update stories cerita pengalaman #dirumahaja 2 bulan ini.
Saya cerita, kalau anak perempuan saya yg berusia 1,5 thn ini, selalu minta di ebokin ee nya saya saya, bukan sama ibunya.
Lalu saya bilang ke istri, kalau 2x sehari ee nya, berarti saya sudah ebokin 60 kali dong dalam 2 bulan ini.
Beberapa teman merespon, wah hebat ni bantu istri.
Kebanyakan komentar tersebut datang dari teman perempuan yang sudah menikah, dan punya anak.
Saya jadi berpikir, kenapa komentarnya suami bantu istri ya.
Tunggu, kayaknya saya ga ngerasa sedang bantu istri.
Maksud saya gini,
Kalau ada cerita, kakak membantu adik mengerjakan PR. yg punya PR siapa? pasti adik, kan.
Saya bantu nenek menyebrang, yang mau nyebrang siapa? nenek.
Saya bantu cariin temen pekerjaan, yg nganggur siapa? yaa teman saya
Jadi kalau saya ebokin anak? emang itu bayi bukan anak saya juga ya?
Menurut saya, itu bukan bantu istri. karena itu anak kami. itu anak saya dan istri.
Kalau saya ikut cuci piring? itu bukan bantu istri karena itu piring kotor kami
Kalau soya punya hobi ngepel rumah tiap pagi? itu bukan bantu istri, karena itu rumah kami.
Kalau soya jagain anak dan biarin istri me time sambil nonton the world of marriage?
Itu bukan bantu istri, karena itu anak kami. karena dia, ya istri saya.
Nulis gini, saya bukan mau gombalin istri. udah nikah loh saya bukan masih pedekate. udah berhasil gitu dapetinnya.
Saya cuma ingat dulu, waktu 1-2 thn pertama nikah. saya sering egois sama istri. sedih kalau inget.
Ko saya bantu istri? loh kalau pake kata bantu. dia yang udah super duper bantuin saya.
Teman-teman Iaki2, para suami yang balk, terutama yang istrinya memilih dirumah jaga anak seperti saya.
Jangan lagi bilang bantu istri ya. ga sebanding.
Dibahagian anak orang itu, ninggalin orangtua adik kakak terus tinggal sama kita, bukan untuk cuci piring.