Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mengenal Aquagriculture, Pertanian Modern Berbasis Aquaculture

Penggunaan air juga sangat minim karena sistem resirkulasi air dan hanya menambahkan 2-2.5 persen air setiap hari akibat penguapan.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mengenal Aquagriculture, Pertanian Modern Berbasis Aquaculture
HandOut/Istimewa
Aquagriculture, sebuah inovasi pertanian yang merupakan penggabungan dari sistem RAS (Recisrculation Aquaculture System) dengan metode pertanian hidroponik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat seluruh dunia menyadari ancaman krisis pangan semakin nyata.

Semua pihak pun berlomba-lomba menuangkan inovasinya melalui penelitian di bidang pertanian.

Salah satu inovasi hasil penelitian bidang pertanian dan perikanan yang dilakukan anak bangsa adalah aquagriculture.

Aquagriculture merupakan sebuah inovasi pertanian modern dan ramah lingkungan berbasis aquakultur yang dilakukan di Elon Farm, di kawasan Cisarua Bogor, Jawa Barat.

Baca: Mengintip Aktivitas Ignasius Jonan Setelah Tak Lagi Jadi Menteri: Urus Hidroponik Sawi dan Kangkung

Penelitian tersebut telah berhasil dan sudah dikembangkan di bebebarapa titik di wilayah Jawa Barat.

"Ini adalah sebuah inovasi yang merupakan penggabungan dari sistem RAS (Recisrculation Aquaculture System) dengan metode pertanian hidroponik," ujar Joel, sang peneliti Elon Farm yang merupakan doktor lulusan IPB, Selasa (11/8/2020).

"Metodenya sendiri kami beri nama OS-Aquaponica, di sini kami membudidayakan ikan nila merah dan udang galah serta sayuran," imbuhnya.

Baca: Serunya Memanen Aneka Sayuran Segar dari Kebun Hidroponik Hankook Tire di Desa Cicau

konsep OS-Aquaponica
Konsep OS-Aquaponica.
Berita Rekomendasi

Joel mengatakan konsep OS-Aquaponica secara umum terlihat berupa bak-bak pemeliharaan ikan dan bak pemeliharaan udang galah yang dipadu dengan sayuran yang tumbuh dengan sistem floating.

Menurutnya metode itu tidak menghasilkan limbah karena kotoran ikan diproses jadi pupuk sayuran dan sisa sayuran di blender untuk jadi pakan ikan.

Penggunaan air juga sangat minim karena sistem resirkulasi air dan hanya menambahkan 2-2.5 persen air setiap hari akibat penguapan.

"Dalam sistem yang kami ciptakan ini, sayuran berfungsi sebagai biofilter yang efektif untuk menetralkan air yang akan dialirkan kembali ke bak bak ikan, dan sayuran pun bisa dijual karena memiliki nilai ekonomi tinggi selain ikan dan udang sebagai main productnya," kata dia.

Selain untuk agriindustri, inovasi ini juga bisa dipadukan dengan agriwisata dan eduwisata jika dibangun dalam sebuah kawasan.

"OS-Aquaponica lebih dirancang untuk industri agrobisnis karena investasi relatif besar dan omzetnya bisa Rp1 M/bulan jika dibangun di atas lahan 1 Ha," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas