Minum Susu Bantu Tidur Nyenyak di Malam Hari, Apa Itu Benar?
Minum susu sebelum tidur dianggap dapat mengatasi masalah kesulitan tidur nyenyak di malam hari.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Minum susu sebelum tidur dianggap dapat mengatasi masalah kesulitan tidur nyenyak di malam hari.
Pertanyaannya, benarkah minum susu sebelum tidur bisa bikin tidur nyenyak? Perlukah orang dewasa minum susu sebelum tidur?
Studi manfaat minum susu sebelum tidur
Healthline melaporkan sejumlah studi pada hewan dan riset kecil pada manusia menguji efek minum susu sebelum tidur.
Hasilnya, minum susu sebelum tidur bisa membuat beberapa orang yang diteliti tidurnya jadi lebih nyenyak.
Baca: Cara Menambah Berat Badan secara Cepat tapi Tetap Sehat, Minum Susu Berlemak hingga Makan Keju
Kendati demikian, peneliti tersebut belum bisa menyimpulkan mengapa minum susu sebelum tidur bisa membantu mengatasi susah tidur.
Sebagian ahli lain menyebut, susu bisa membantu meningkatkan kualitas tidur karena mengandung senyawa tertentu.
Baca: Jarang Disadari, Ini Berbagai Penyebab Bayi Susah Tidur Nyenyak
Susu mengandung senyawa triptofan dan melatonin. Triptofan adalah asam amino yang memainkan peran penting dalam produksi seretonin.
Sedangkan seretonin adalah senyawa yang bisa membantu meningkatkan suasana hati, mendorong relaksasi, dan membantu produksi hormon melatonin.
Sementara itu, hormon melatonin dikenal sebagai hormon tidur. Hormon ini dilepaskan otak untuk mengatur ritme sirkadian dan mempersiapkan tubuh memasuki waktu tidur.
Peran triptofan dan melatonin telah terbukti bisa mengatasi susah tidur di malam hari dan meningkatkan kualitas tidur.
Namun, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan kandungan triptofan dan melatonin dalam susu cukup manjur untuk mengatasi masalah susah tidur.
Pakar insomnia di City University New York AS, Art Spielman, MD, menjelaskan konsumsi asupan mengandung triptofan efeknya tidak sama dengan mengonsumsi triptofan murni.
"Dalam asupan seperti susu, triptofannya tidak murni karena ada asam amino lain yang juga masuk ke otak," jelas Prof. Spielman, seperti dilansir Eat Well.