Susah Hentikan Hobi Makan Gorengan? Coba Deh Atasi Dengan Cara Ini
Menu masakan orang Indonesia tidak jauh dari gorengan. Padahal, banyak risiko di balik kenikmatannya. Bagaimana agar tetap makan enak tanpa takut damp
Editor: Anita K Wardhani
Seala menyarankan, dari sudut pandang ahli gizi, memasak sendiri merupakan gaya hidup terbaik karena karena memudahkan kontrol atas apa yang diasup sehari-hari.
“Kunci pola makan baik adalah makan seimbang, jenis makanan variatif, porsinya tepat tidak berlebihan, sehingga semua kebutuhan nutrisi dalam satu hari sangat mungkin terpenuhi dari makanan sehari-hari. Untuk menjaga kolestrol tubuh, aktivitas fisik juga penting diperhatikan," ujar Seala saat menjadi pembicara di media session dengan tema Nutrisi dan Proteksi Untuk Kolesterol di Masa Pandemi, belum lama ini.
Mengenai pembatasan lemak pada konsumsi harian, selain membatasi makanan yang berlemak, juga memilih minyak goreng yang mengandung lemak baik bagi tubuh.
"Minyak goreng terbuat dari bahan nabati yang bebas kolestrol. Akan tetapi yang diperhatikan juga adalah apa yang menjadi bahan untuk digoreng," katanya.
Bahkan beberapa minyak adalah sumber lemak baik bagi tubuh, yaitu PUFA dan MUFA, yang di dunia medis dianggap jenis asam lemak terbaik dengan manfaat untuk pencegahan penyakit degenerative misalnya Jantung dan stroke.
Minyak Goreng Dari Kedelai
Nuri Rialen selaku Head of Marketing Sania Royal mengatakan, biasanya orang dengan usia 40 tahun ke atas sudah mulai merasakan efek kolesterol. Terlebih lagi orang Indonesia suka sekali makan gorengan.
Kenyataan itu mendorong diproduksi minyak goreng sehat. Sania Royale Soya Oil diproduksi dari 100 persen kacang kedelai alami.
Menggunakan teknologi High Smoke Point, yaitu kemampuan mencapai titik berasap hingga suhu suhu 230°C sebelum komponen minyak pecah sehingga menjadi jenuh dan berubah menjadi komponen radikal bebas.