Tips Aman Membeli Daging Ayam, Metode Penyimpanan dan Memasaknya
Daging dianjurkan tidak dibekukan kemudian dicairkan-dibekukan (maksimum 2 kali beku) dan daging giling hanya boleh sekali dibekukan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Dr. drh. Denny Lukman, MSi menambahkan, salah satu isu yang menimbulkan ketakutan masyarakat untuk mengkonsumsi ayam broiler adalah pemberian hormon pertumbuhan (growth hormone).
Padahal, pelarangan penggunaan hormon bagi hewan konsumsi termasuk pada ayam broiler ini telah secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Ayam broiler tidak pernah diberi hormon, ayam broiler cepat tumbuh karena pola budidaya yang baik dan pemberian pakan yang diatur," ujar Denny.
Terapkan Rantai Dingin
Penerapan sistem rantai dingin (cold chain system) yang benar menjadi kunci utama agar kualitas daging ayam broiler dapat terjaga. Suhu kurang dari 4 derajat Celcius akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan menghambat aktivitas enzim pada daging.
“Daging yang disimpan dalam pendingin tidak mengurangi kandungan gizi dan tidak menurunkan mutu," jelas Denny.
Japfa yang selama ini menjadi perusahaan penghasil daging ayam broiler, JAPFA menjamin kesehatan hewan sebelum dipotong dan juga pada saat pengolahannya.
Sigit Pambudi, Head of Marketing RPA - Wilayah Barat PT Ciomas Adisatwa mengatakan, pabrik produksi JAPFA juga sudah dilengkapi teknologi berstandar internasional, sehingga produk yang dihasilkan aman dan sehat untuk di konsumsi.
“Proses produksi ayam broiler yang diterapkan sudah terstandar secara ketat dari hulu hingga hilir.
Perusahaan sangat memperhatikan sistem jaminan pangan mulai dari kandang yang memiliki serifikat
Kompartemen Bebas AI," ujar Sigit Pambudi.
Sigit menambahkan, perusahaannya juga memliliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU)
yang terintegrasi dengan gudang pendingin (cold storage).
Selain itu, Japfa juga mengantongi NKV, sertifikat halal, sertifikat Juru Sembelih Halal (Juleha), HACCP hingga Food Safety System Certification (FSSC).
"Dengan sertifikasi dan standar ini, JAPFA telah memberi jaminan ketersediaan daging ayam
broiler ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) bagi konsumen,” ungkap Sigit.
Sigit berharap, dengan semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat daging ayam broiler ini, tingkat konsumsi protein di tanah air semakin meningkat.
Dibandingkan negara tetangga, konsumsi protein masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal. Data Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2017 menyebutkan, dari total konsumsi protein, konsumsi protein hewani Indonesia hanya 8%, sementara Malaysia mencapai 30%, Thailand 24%, dan
Filipina 21 persen.