Hobi Tanaman Hias dan Sepeda Saat Pandemi Lagi Tren, Awas Kena Fear of Missing Out, Bikin Stres
Hobi mahal yang cukup menguras kantong seolah jadi tren saat pandemi. Awas jangan keterusan ikuti tren jika tak ingin stres.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hobi mahal yang cukup menguras kantong seolah jadi tren saat pandemi. Awas jangan keterusan ikuti tren jika tak ingin stres.
Hobi seperti bercocok tanam dengan membeli tanaman yang sedang hype di media sosial, membeli sepeda mahal untuk olahraga, sampai membeli madu kekinian bisa membuat jebol tabungan. Bila tidak berhati-hati justru membuat stres.
Apalagi barang-barang tersebut sebenernya bukan kebutuhan primer.
Hanya karena melihat teman update Instagram stories dan tekanan peer pressure lainnya.
Hal ini ternyata bisa membuat kita merasa ingin seperti mereka, takut ketinggalan, dan merasa aktivitas tersebut perlu dilakukan.
Fenomena ini disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out).
Growth Manager Super You, Antonius Tan mengatakan, membeli tanaman dan mengonsumsi madu kekinian sebenarnya boleh saja asal dengan perhitungan.
Kebiasaan yang awalnya terlihat sepele, dapat menjadi salah satu “bocor halus” yang akan mengganggu keuangan.
"Anggap saja setiap membeli tanaman atau madu, setidaknya menghabiskan hampir Rp500 ribuan/bulan.
Madu dan tanaman hanya contoh saja karena masih banyak keinginan lain yang jika disusun berdasarkan urutan pentingnya, bisa jadi hampir semua yang tadinya terasa seperti kebutuhan, ternyata hanya keinginan sesaat," ujar Antonius.
Menurutnya, milenial perlu menerapkan disiplin finansial sejak muda.
Dimulai dari menyusun anggaran keuangan dan disiplin dilakukan setiap bulan demi mengontrol pendapatan yang diperoleh.
"Jangan lupa patuh pada anggaran yang sudah disusun. Jangan sampai uang sudah habis pada tengah bulan karena tergiur barang-barang lucu atau karena melihat teman lain sudah punya kemudian memaksakan diri juga harus punya.
Padahal, masih ada biaya penting yang harus dibayar," kata Antonius Tan seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com Network, Kamis (3/12/2020).