Hobi Tanaman Hias dan Sepeda Saat Pandemi Lagi Tren, Awas Kena Fear of Missing Out, Bikin Stres
Hobi mahal yang cukup menguras kantong seolah jadi tren saat pandemi. Awas jangan keterusan ikuti tren jika tak ingin stres.
Editor: Anita K Wardhani
Antonius Tan yang menyarankan milenial untuk mulai menyusun anggaran keuangan mereka
Anggaran yang perlu disusun oleh milenial mungkin belum serumit mereka yang sudah berkeluarga, mungkin juga belum memiliki pendapatan dua digit.
Setidaknya, dari pendapatan yang ada, dibagi berdasarkan prioritas, seperti kebutuhan sehari-hari, sosial, dan dana darurat.
Setelah pos keuangan sudah terpenuhi maka akan lebih mudah menyisihkan sejumlah uang untuk keperluan tersier.
Tetapi, jika pos kebutuhan tersier sudah habis, jangan ganggu pos dana lainnya hanya untuk memenuhi FOMO.
Jangan sampai kebutuhan dibayar dengan cara berutang, misalnya dengan kartu kredit, lalu dilunasi dengan cara cicilan minimum.
"Pengeluaran FOMO tanpa perencanaan hanya membuat kita menjadi milenial frustasi karena hanya sibuk mengurus utang," ujarnya.
Bagaimana jika ada sisa uang dari kebutuhan primer? Bisa juga dana sisa dipakai untuk keperluan tersier.
Tetapi, ini pun tidak disarankan.
Sebaliknya, akan jauh lebih bijaksana jika sisa uang ini dialihkan menjadi tabungan atau investasi sehingga aset terus bertambah selagi muda.
Antonius menyarankan milenial untuk menyisihkan pendapatan untuk menabung atau investasi dan asuransi.
“Terpikirkan untuk memanfaatkan uang yang tadinya untuk memenuhi keinginan FOMO menjadi jauh lebih bermanfaat? Anda dapat alokasikan ke asuransi sebagai cara melindungi aset dan akan bermanfaat untuk masa depan," tuturnya.
Salah satunya adalah asuransi kesehatan. Sebab, milenial masih muda dan perjalanan masih panjang. Tetapi, bisa saja mengalami sakit.
Saat harus mendapat perawatan medis, pastinya aset yang sudah dikumpulkan bisa hilang begitu saja demi membayar biaya rumah sakit.
Untuk itu, asuransi kesehatan wajib dimiliki milenial selagi sehat dan produktif supaya bisa fokus mencapai masa depan. Sementara jika terjadi risiko sakit ada perusahaan asuransi yang akan menanggung biaya pengobatannya sesuai perjanjian yang tercantum pada polis. (*/Lis)