Ini 6 Kebiasaan yang Bikin Kamu Sulit Kaya Menurut Para Miliarder
Kebiasaan adalah perilaku sehari-hari yang sering kali tidak disadari, padahal bisa berkontribusi terhadap kesuksesan kita.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Kebiasaan adalah perilaku sehari-hari yang sering kali tidak disadari, padahal bisa berkontribusi terhadap kesuksesan kita.
Kesuksesan dan kekayaan memang ditentukan oleh banyak faktor dan bisa berbeda untuk setiap orang, namun kebiasaan buruk yang terus dipupuk hanya akan terus menjauhkan kita dari target tersebut.
Thomas C. Corley, seorang akuntan publik bersertifikasi dan perencana keuangan bersertifikasi, menghabiskan lima tahun mempelajari para triliuner dan mengumpulkan wawasan para sumbernya lewat buku "Change Your Habits, Change Your Life".
Ia mewawancarai 233 orang dengan pendapatan kotor tahunan setidaknya 160.000 dollar AS (sekitar Rp 2,25 miliar) dan aset bersih 3,2 juta dollar AS (sekitar Rp 45 miliar), dengan 177 orang di antaranya memperoleh kekayaan itu dengan hasil usaha sendiri.
Baca juga: Mahasiswi Rekayasa Penculikan Dirinya, Minta Tebusan Rp 60 Juta Untuk Bayar Utang
Dia mewawancarai 128 orang Amerika dengan pendapatan kotor tahunan 35.000 dollar AS (sekitar Rp 492 juta) atau kurang, serta memiliki aset likuid 5.000 dollar AS (Rp 70,3 juta) atau kurang.
Lewat percakapan dan analisa lebih lanjut, ia menemukan sejumlah kebiasaan yang membantu seseorang untuk menjadi kaya dan sebaliknya.
Untuk mencapai kesuksesan, seseorang mungkin perlu mengubah kebiasaan buruknya dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih positif.
"Menerapkan satu kebiasaan positif yang berpotensi membuat Anda menjadi orang yang sukses bisa membuat Anda menghilangkan satu kebiasaan buruk."
"Itulah mengapa, mempelajari kebiasaan positif ini begitu penting," katanya, seperti dilansir Business Insider.
Berikut beberapa kebiasaan yang bikin kamu sulit kaya, menurut Corley:
1. Boros
Seseorang tidak akan menjadi kaya jika menghabiskan uang lebih banyak daripada yang dihasilkannya.
Misalnya, dengan menggunakan uang untuk sering berbelanja produk mode, kredit barang elektronik, atau kendaraan.
Menurutnya, kekayaan bisa datang dari menabung dan menginvestasikan sebagian pendapatan, tak peduli gajimu besar atau kecil.