Penonton Film Beralih ke Layanan OTT di Masa Pandemi, Bagaimana Nasib Bioskop?
Pandemi virus Covid-19, memberikan dampak buruk. Tak terkecuali industri film. Bioskop sempat ditutup untuk menahan laju virus. Kini sudah dibuka.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus Covid-19, memberikan dampak buruk. Tak terkecuali industri film.
Apalagi beberapa waktu lalu seluruh bioskop di Indonesia ditutup untuk menahan laju penyebaran Covid-19.
Walaupun sekarang sudah ada beberapa yang dibuka, namun tidak sedikit orang yang masih ragu untuk datang ke bioskop.
Untuk tetap produktif dan menghasilkan karya saat pandemi, beberapa production house memilih menayangkan film di platform-platform digital.
Baca juga: Menko Airlangga Ajak Nobar di Bioskop, Tegaskan Protokol Kesehatan Aman
Namun beberapa sineas melihat dari sisi inovasi, bahwa platform digital tetap tidak akan bisa menggantikan bioskop, namun menjadi terobosan baru untuk industri perfilman.
"Mungkin OTT saat ini melejit, bahkan model bisnis film juga akan ada perubahan. Tetapi penonton tidak akan meninggalkan bioskop. Karena bioskop memiliki khasnya sendiri," ungkap Aryanto Yuniawan selaku Sutradara "Battle of Surabaya" saat dihubungi Tribunnews, Rabu, (31/3/2021).
"Jika pandemi sudah berakhir kedua platform ini akan menjadi komplementer dan saling melengkapi. Akan menguntungkan juga bagi filmmaker," tambahnya.
Dalam berita lainnya, aktris cantik Prilly Latuconsina juga mengungkapkan hal yang sama.
Menurutnya bioskop tidak akan tergantikan, namun platform digital menjadi inovasi untuk sineas berkarya.
Baca juga: Hari Film Nasional, Golkar Ajak Nobar Film Indonesia di Bioskop
"Jadi bukan bersaing tapi bersinergi di digital, supaya semuanya hidup kembali gitu, karena kita nggak tau kapan bioskop buka gitu ya, tapi tetap bioskop tidak akan tergantikan, tetap utama," ungkap Prilly dalam webminar, Selasa, (30/3/2021).
Selain itu, sutradara "Battle of Surabaya" juga kembali menambahkan pendapatnya mengenai nasib biskop usai pandemi.
"Untuk bioskop gurem”= mungkin akan berfikir alternatif bisnis lain. Tetapi bioskop-bioskop besar, mereka sudah menyiapkan cadangan pendanaan untuk sementara membackup operasional selama pandemi dengan berbagai kebijakan," ungkap Aryanto.
"Setelah pandemi, perkiraan saya bisnis bioskop akan kembali bergairah. Akan berjalan berdampingan dengan platform digital," pungkasnya.
Semenjak pandemi menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia, bioskop-bioskop di seluruh dunia ditutup untuk sementara waktu guna mencegah penularan virus Covid-19.