Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Apa Itu Kulit Glowing? Ini 11 Cara Agar Kulit Wajah Bisa Glowing, Basuh Wajah hingga Jangan Merokok

Berikut adalah 11 cara untuk mendapatkan kulit wajah glowing. Satu diantaranya ada proses exfoliasi.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Apa Itu Kulit Glowing? Ini 11 Cara Agar Kulit Wajah Bisa Glowing, Basuh Wajah hingga Jangan Merokok
HO/Bellvada
Ilustrasi - Berikut adalah 11 cara untuk mendapatkan kulit wajah glowing. Satu diantaranya ada proses exfoliasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kulit wajah yang sehat dan glowing menjadi tujuan para wanita.

Glowing mempunyai arti bersinar.

Sementara kulit glowing, merupakan kondisi kulit yang sehat terhidrasi sehingga seakan-akan memancarkan kilau.

Baca juga: 5 Manfaat Lidah Buaya untuk Kecantikan, Anti Penuaan hingga Dapat Menyembuhkan Luka

Baca juga: Lakukan 3 Kebiasaan Ini Besok saat Bangun Tidur, Biar Kulitmu Sehat dan Glowing




Untuk mendapatkan kulit wajah yang glowing, diperlukan langkah-langkah rutin yang disesuaikan dengan jenis kulit.

Ada jenis kulit kering, kombinasi, dan berminyak.

Treatment atau penanganan untuk mendapatkan kulit glowing di masing-masing tipe kulit pun berbeda.

Jadi, langkah-langkah berikut ini bisa disesuaikan dengan jenis kulitmu.

BERITA TERKAIT

Dikutip dari helathline.com, berikut adalah 11 cara agar mendapatkan kulit glowing:

1. Basuh wajah dua kali sehari

Jika kulit wajahmu rentan berjerawat atau memiliki kulit berminyak, jangan menganggap mencuci wajah sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit pagi dan malam hari.

Ada sebuah penelitian di mana peserta diminta untuk mencuci muka satu, dua, atau empat kali sehari selama periode enam minggu.

Di akhir penelitian, terdapat peningkatan yang signifikan pada lesi jerawat pada mereka yang mencuci muka dua kali sehari.

Partisipan yang hanya mencuci muka sekali sehari, mengalami peningkatan jerawat paling besar.

Jadi, pastikan wajah kalian dicuci dua kali sehari.

2. Gunakan pembersih yang lembut

Pembersih yang mahal belum tentu menjadi pembersih terbaik.

Pembersih ringan tanpa banyak bahan dan pewangi bisa bekerja lebih baik daripada sabun yang mahal.

3. Oleskan bahan pembasmi jerawat atau acne-fighting agent

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), banyak terapi topikal yang dapat membantu melawan jerawat.

Kunci untuk menemukan yang paling efektif adalah mengetahui jenis jerawat yang dimiliki.

Bergantung pada jenis jerawat yang kamu miliki, AAD merekomendasikan hal-hal berikut:

- Jerawat komedonal (komedo dan benjolan serupa).

Carilah produk yang mengandung retinoid seperti gel adapalen (Differin).

- Jerawat ringan.

Benzoil peroksida topikal dapat membantu melawan jerawat ringan, baik dengan sendirinya atau bersama dengan retinoid topikal.

- Jerawat inflamasi.

Gel dapson topikal 5 persen direkomendasikan, terutama pada wanita dewasa.

- Jerawat dengan jaringan parut.

Sediakan asam azelaic dapat membantu mengurangi jerawat dan risiko jaringan parut jerawat.

Jika kamu ingin menargetkan berbagai jenis jerawat secara bersamaan, AAD merekomendasikan penggunaan kombinasi benzoil peroksida, tretinoin , atau gel adapalen.

Menggunakan perawatan ini bersama-sama dapat mengeringkan kulit, jadi pastikan untuk menggunakan pelembab agar kulit tetap terhidrasi.

4. Oleskan pelembab

Seperti pembersih, pelembap tidak harus mahal atau diisi dengan bahan-bahan yang mewah.

Lebih penting lagi, carilah pelembab yang nonkomedogenik.

Jika kamu memiliki kulit berminyak, pelembap berlabel "ringan" mungkin paling baik untuk mencegah rasa berminyak yang berat.

Beberapa orang merasa mereka harus beralih ke pelembab yang lebih berat selama bulan-bulan musim dingin ketika udara yang dingin dan kering dapat membuat kulit terasa kencang dan kering.

5. Eksfoliasi

Pengelupasan dapat membantu mengangkat sel kulit mati yang berlebih.

Jika sel-sel ini berada di kulit terlalu lama, mereka dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat.

Penumpukan sel-sel mati di wajah juga dapat membuat kulit terlihat kusam, bersisik, atau menua sebelum waktunya.

Seberapa sering kamu harus melakukan eksfoliasi?

Itu tergantung pada jenis eksfoliator yang kamu gunakan.

Untuk exfoliant kimiawi, seperti masker atau losion, lakukan sekali atau dua kali seminggu.

Untuk exfoliant fisik, seperti scrub atau kuas, lakukan tiga atau empat kali seminggu.

6. Tidur yang cukup

Kurang tidur juga dapat menyebabkan kulit lebih sering berjerawat.

Menurut sebuah studi tahun 2015, lebih dari 65 persen partisipan studi yang mengatakan bahwa mereka yang merasa lelah juga memiliki jerawat.

Penulis penelitian berteori bahwa kurang tidur dapat, dalam beberapa kasus, menyebabkan tubuh melepaskan senyawa inflamasi.

Senyawa ini bisa menyebabkan kulit pecah atau memperparah jerawat.

Untuk tetap sehat baik di dalam maupun di luar, usahakan untuk tidur nyenyak selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

7. Pilih make up yang tidak menyumbat pori-pori

Sebuah Studi menemukan orang-orang yang menggunakan kosmetik tampaknya lebih mungkin mengalami kulit berjerawat.

Untuk memastikan riasan tersebut ramah di kulit, pastikan untuk:

- Gunakan produk berlabel "noncomedogenic" atau "oil-free".

- Selalu cuci tangan sebelum mengaplikasikan riasan atau produk perawatan kulit.

- Selalu hapus riasan sebelum tidur atau berolahraga.

- Cuci kuas makeup dan spons setiap minggu.

8. Jangan mencongkel kulit

Mengelupas jerawat membuat pori-pori semakin banyak terkena bakteri, termasuk yang berasal dari tangan kamu.

Ini juga meningkatkan risiko infeksi atau jaringan parut.

Jika kamu memiliki jerawat yang sangat menyakitkan, temui dokter kulit.

Mereka dapat melakukan perawatan khusus untuk menghilangkan jerawat dengan aman sekaligus meminimalkan risiko infeksi.

9. Santai

Beberapa penelitian, telah menunjukkan hubungan antara stres dan jerawat.

Jika kamu menghadapi peristiwa atau situasi yang membuat stres, cari cara yang sehat untuk menghilangkan stres.

Batasi karbohidrat olahan, seperti roti putih dan makanan yang dipanggang.

Kurangi minuman manis dan soda manis.

Makan lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan sumber protein yang sehat.

11. Jangan merokok

Ada banyak bukti ilmiah yang menghubungkan merokok dengan risiko jerawat yang lebih tinggi.

Satu studi melibatkan wanita dari usia 25 hingga 50 tahun yang memiliki jerawat.

Penulis penelitian ini menemukan bahwa hampir 73 persen partisipan yang merokok memiliki jerawat, sementara hanya 29,4 persen wanita yang tidak merokok memiliki jerawat atau bentuk jerawat lainnya.

Berita Terkait Kecantikan

(Tribunnews.com/Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas