Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Tata Cara Sholat Gerhana, Gerhana Bulan Total Terjadi Rabu, 26 Mei 2021 Mulai Pukul 15.46 WIB

Inilah niat dan tata cara sholat gerhana bulan total. Gerhana Bulan Total terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021 mulai pukul 15.46 WIB hingga 20.51.14 WIB.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Tata Cara Sholat Gerhana, Gerhana Bulan Total Terjadi Rabu, 26 Mei 2021 Mulai Pukul 15.46 WIB
Freepik
Ilustrasi sholat. Inilah niat dan tata cara sholat gerhana bulan total. Gerhana Bulan Total terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021 mulai pukul 15.46 WIB hingga 20.51.14 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerhana Bulan Total akan melintas dan bisa dinikmati di wilayah Indonesia pada Rabu, 26 Mei 2021.

Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa yang merupakan satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.

Gerhana Bulan hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Baca juga: Bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan, Tulisan Arab dan Latin, Lengkap dengan Terjemahannya

Baca juga: BACAAN Niat Sholat Gerhana Bulan dan Terjemahan, Beserta Tata Cara Lengkapnya

Dikutip dari bmkg.go.id, gerhana bulan total yang terjadi pada Rabu lusa terjadi mulai pukul 15.46 WIB hingga 20.51.14 WIB.

Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik.

Sementara proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Berita Rekomendasi

Dengan adanya fenomena alam ini, umat Islam diimbau untuk melaksanakan sholat gerhana atau Salat Khusuf.

Berikut tata cara sholat Gerhana dari Kemenag disertai niat sholat gerhana:

a. Berniat di dalam hati

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa

c. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana." (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

d. Kemudian ruku' sambil memanjangkannya

e. Kemudian bangkit dari ruku' (i’tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd"

f. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama

g. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya

h. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal)

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya

k. Salam

Setelah itu, imam akan menyampaikan khutbah kepada para jemaah.

Khotbah tersebut berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.

Berikut niat sholat gerhana bila dilakukan sendirian:

صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Inilah niat sholat gerhana bila dilakukan secara berjemaah dan menjadi imam:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini imaaman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Berikut niat sholat gerhana secara berjamaah dan menjadi makmum:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Gerhana Bulan Total pada Rabu, 26 Mei 2021

Masih dari bmkg.go.id, fenomena Gerhana Bulan Total bisa disaksikan di sejumlah wilayah Indonesia.

Meski demikian, tidak semua wilayah di Indonesia bisa menyaksikan detik-detik proses terjadinya Gerhana Bulan Total dari awal hingga akhir.

Ada beberapa daerah yang baru bisa melihat Gerhana Bulan Total saat mencapai puncaknya atau peristiwa setelahnya.

Inilah fase Gerhana Bulan Total pada Rabu, 26 Mei 2021 serta daftar wilayah di Indonesia yang bisa melihat dan waktunya.

1. Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah.

Sehingga pengamat di Provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total.

2. Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 WIT,

Fase ini melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

3. Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat.

Sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

4. Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

5. Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara.

Sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

6. Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

7. Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Disebut Super Blood Moon

Masih dari situs resmi BMKG, saat puncak gerhana bulan total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah atau dikenal dengan istilah Blood Moon.

Lantaran posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa.

Fenomen ini sering disebut dengan Super Moon.

Sehingga, Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee atau bulan berada di jarak terdekat dengan bumi.

Gerhana Bulan Total dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan dan aman disaksikan oleh masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana.

Sementara itu, BMKG juga akan melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021 di lokasi-lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Yaitu dengan menggunakan teleskop yang dipadukan dengan detektor dan teknologi informasi dan disebarluaskan melalui https://www.bmkg.go.id/gbt.

Pada puncak gerhananya, di sebagian besar wilayah Indonesia posisi Bulan dekat dengan horizon di bagian Timur.

Sehingga memungkinkan pengamat untuk dapat mengabadikan kejadian gerhana dengan latar depan bangunan yang bersejarah atau ikonis.

Masyarakat dapat mengikuti proses pengamatan ini dengan mengakses https://www.bmkg.go.id/gbt.

BMKG juga mengimbau, masyarakat yang berada di pesisir atau pinggir laut (pantai) perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya.

Adapun Gerhana bulan total perige sebelumnya yang teramati di Indonesia terjadi pada 31 Januari 2018.

Gerhana bulan total perige yang akan datang yang dapat diamati lagi di Indonesia akan terjadi pada 8 Oktober 2033.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Berita lain terkait Gerhana Bulan Total

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas