Kualitas Tidur Memengaruhi Kebahagiaan Hubungan Seseorang
Ekonomi keluarga yang terpuruk akhirnya menjadi salah satu penyebab maraknya perceraian.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 makin mendongkrak angka perceraian di Indonesia.
Ekonomi keluarga yang terpuruk akhirnya menjadi salah satu penyebab maraknya perceraian.
Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Magetan Jawa Timur misalnya.
Mereka mencatat ada 1.254 kasus perceraian selama satu tahun pandemi Covid-19 mulai Maret 2020 hingga Februari 2021.
Salah satu faktor tingginya angka perceraian diungkapkan karena masalah ekonomi.
Tahun lalu, gugatan perceraian di Jawa Barat pun meningkat selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Benarkah Tidur Dapat Pengaruhi Kesehatan Kulit? Begini Penjelasan Dokter
Laman resmi Pengadilan Agama Bandung, kabayan.pta-bandung.go.id, mencatat hingga 29 Agustus 2020, terjadi 55.876 perceraian di Jawa Barat.
Lonjakan angka gugatan dan permohonan cerai terjadi pada masa awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan yakni pada bulan Mei, Juni, dan Juli.
Angka gugatan cerai di Jawa Barat pun melonjak dari angka 2.734 pada Mei 2020 ke angka 12.617 pada Juni 2020.
Pada bulan Juli, angka gugatan juga mencapai 11.797 gugatan.
Tingginya angka perceraian di Indonesia tentunya membuat orang takut untuk menjalin hubungan ke jenjang pernikahan.
Melihat data yang mengejutkan itu, Elite Springbed ingin berperan dan membantu orang-orang yang sedang berjuang soal relationship agar mau membuka diri dan pikiran sehingga memiliki hubungan yang semakin baik dan sehat.
Fajri, Head Marketing Department PT Royal Abadi Sejahtera mengatakan, berdasarkan penelitian, relationship dan kualitas tidur yang baik merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan kebahagiaan.