Berkat Kiprahnya, Deby Vinski Terima Gelar Profesor Kehormatan untuk Kali Kedua
Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD menerima gelar Honorary Professor atau Profesor Kehormatan dari The Academic Union atau Persatuan Akademik Oxford.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD menerima gelar Honorary Professor atau Profesor Kehormatan dari The Academic Union atau Persatuan Akademik Oxford di bidang bisnis dan manajemen.
Gelar tersebut sebagai simbol status tertinggi sekaligus pengakuan atas pencapaiannya dalam kegiatan profesional terutama di bidang medis, khususnya sel punca.
Ini membuktikan bahwa kiprah sekaligus peran owner Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking tersebut tak diragukan dan diakui secara internasional.
Karena terselenggara dalam masa pandemi covid-19 acara penganugerahan berlangsung secara online by zoom dan dihadiri oleh peserta dari 100 negara.
Baca juga: Megawati Terima Gelar Profesor Kehormatan, Guru Besar Unhan: Kita Lihat Leadership yang Kuat
Meskipun secara online, sama sekali tidak mengurangi kehidmatan dan esensi dari penganugerahan gelar Profesor kehormatan untuk wanita yang dijuluki The Queen of Anti-aging itu.
Dalam sambutannya, Prof. Deby menyampaikan terimakasih atas dukungan semua penasehat WOCPM di antaranya Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Ia juga berterima kasih pada Presiden Republik Filipina Presiden Duterte, Presiden Republik Tatarstan Rusia HE Rustam Minnikanov, HE Simon Guerrand Hermes, dan Dewan Penasihat WOCPM lainnya.
Ucapan selamat juga mengalir dari berbagai tokoh dan kalangan, di antaranya Jusuf Kalla, mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Mien Rachman Uno, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra, dan Habib Aboe Bakar Alhabsyi.
Sebelumnya pada Juni 2018 Prof. Deby di anugerahi sebagai Professor Anti-aging Medicine di EFHRE International University, Barcelona, Spanyol.
Prof. Deby menjadi Professor pertama dunia dalam bidang kedokteran anti aging.
Kiprahnya mendalami ilmu kedokteran regeneratif ini terjadi sejak Prof. Deby yang saat itu jadi pengusaha memutuskan meninggalkan bisnisnya dan memilih berbakti dan berusaha menyembuhkan ayahnya dari stroke.
Dalam perjalanannya menimba ilmu tersebut, Prof. Deby terus belajar dan melayani pasiennya dan menjadi Presiden Anti-aging Dunia di Paris.
Atas penganugerahan gelar Profesor kehormatan dari Oxford, prof Deby berharap ke depannya Celltech bisa membawa perubahan yang semakin baik bagi dunia kedokteran khususnya di bidang sel punca.
"Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai tujuan medical tourism dunia bisa tercapai. Jika Indonesia menjadi pusat medical tourism khususnya sel punca, maka perekenomian Indonesia akan semakin baik dan bisa menambah devisa negara," ucap Deby.