Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Ikuti Panggilan Jiwa, Begini Kisah Indra Sugiyono, Si Pencipta Corak Batik Khas Batam

Menurut Indra batik khas Batam memiliki potensi besar dari segi kualitas. Apalagi saat itu, batik di kota Batam sudah dijual dengan harga tinggi.

Editor: Content Writer
zoom-in Ikuti Panggilan Jiwa, Begini Kisah Indra Sugiyono, Si Pencipta Corak Batik Khas Batam
Indra Sugiyono, pria 43 tahun asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang melahirkan karya batik dengan kekhasan Kota Batam. 

TRIBUNNEWS.COM – Ada begitu banyak misteri, rahasia, dan hal yang tak terduga dalam perjalanan hidup seseorang. Ini pula yang dialami Indra Sugiyono, pria 43 tahun asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang memilih passion dalam membatik sebagai profesi yang dijalaninya.

Lahir dan besar di lingkungan yang terkenal akan seni batik, Indra kerap kali dikelilingi oleh para pengrajin batik di kampung halamannya. Alhasil, dirinya pun belajar untuk membatik hingga membuka usaha kain batik di daerahnya.

Saat itu, mendapatkan pekerjaan di Pekalongan terbilang sangat susah. Banyak dari warga kampungnya pun memilih untuk berjualan batik. 

Tak ayal, karena merasakan kesulitan yang sama, Indra pun memilih untuk berjualan batik demi sesuap nasi dan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

"Katakanlah waktu itu, demi sesuap nasi kami memilih membatik," kenang Indra sambil tersenyum saat ditemui TribunBatam.id, Rabu (24/3/2021).

Ia menikah dengan sang istri yang juga seorang pembatik di kampung halamannya dan menjalankan bisnis batik bersama.

Singkat cerita, pada tahun 1998, Indonesia dihantam oleh krisis moneter yang menyebabkan kondisi ekonomi rumah tangga rakyat memburuk. 

BERITA REKOMENDASI

Seperti efek domino, satu per satu pengrajin batik termasuk Indra mencoba merantau ke kota lain. Hal ini mereka lakukan demi mencari peruntungan dan pekerjaan. 

Tepat sebelas tahun yang lalu, Indra akhirnya menginjakkan kaki di Kota Batam.

Meski bukan destinasi pertamanya dalam mencari kota perantauan, Batam jadi tempat terakhir dalam proses pencariannya untuk mendapatkan pekerjaan. 

Pada awalnya, ia bercerita, ia ingin mencoba memutar haluan dengan mencoba pekerjaan lain selain membatik. 

"Waktu itu saya pikir ingin coba pekerjaan lain selain membatik, maka saya ikut pelatihan welder," ujar Indra.


Namun begitu hasrat membatik masih tertanam dalam diri Indra. Seolah sudah direncanakan, Indra bertemu dengan seseorang yang bekerja di Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Batam.

Indra diminta untuk mengembangkan kerajinan batik di Batam. Indra pun mengambil kesempatan itu dengan menjadi pembatik di Kota Batam. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas