Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Herbal Bukan Hanya Cegah Penyakit, Tapi Bisa Juga sebagai Pengobatan

Pasien isoman banyak yang menambahkan herbal pada pengobatannya dan dianjurkan untuk konsumsi kunyit, jahe dan secang.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Herbal Bukan Hanya Cegah Penyakit, Tapi Bisa Juga sebagai Pengobatan
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Indonesia terkenal dengan beragam tumbuhan dan rempah-rempah yang sering digunakan sebagai bahan untuk obat-obatan herbal. Salah satu obat herbal tradisonal di Indonesia yang saat ini masih banyak dikonsumsi adalah jamu. Jamu telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Jamu merupakan obat herbal tradisional yang bahan-bahannya terbuat dari resep warisan budaya Indonesia dan sudah digunakan turun-temurun. Leluhur kita telah menggunakan jamu dan berbagai ramuan herbal lainnya untuk mengobati macam-macam penyakit. Belakangan ini sering muncul tudingan bahwa jamu atau berbagai obat herbal lainnya bisa berbahaya bagi tubuh. Padahal menurut pakar herbal, jamu tidak akan membahayakan tubuh asalkan tahu ketentuan untuk membuatnya. DR. Charles Saerang menyatakan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang menganggap jamu merupakan resep yang mudah dan bisa dibuat sendiri, padahal jamu ataupun obat herbal lainnya harus diolah secara khusus oleh ahlinya untuk memperoleh khasiat yang maksimal. DR. Charles juga berpendapat bahwa jamu atau obat herbal yang dituding berbahaya itu ialah yang telah dicampur dengan obat-obatan kimia yang terkadang memiliki efek samping. Jamu kimia tidak sama dengan jamu tradisional empiris. Jamu kimia sudah dicampur obat-obatan kimia sehingga tidak aman. Namun, kalau jamu tradisional empiris itu herbal murni yang bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi serta tidak ada efek samping. Kini DR. Charles Saerang, yang juga merupakan cucu salah satu pelopor industri jamu Ibu Lauw Ping Nio atau Nyonya Meneer, meneruskan himpunan resep-resep jamu Nyonya Meneer melalui PT Jaya Mitra Kemilau (JMK) untuk memproduksi jamu dan produk-produk herbal agar dapat menyehatkan masyarakat Indonesia. JMK memproduksi obat-obatan herbal yang kebanyakan adalah jamu tradisional. Selain jamu tradisional, tersedia juga produk herbal perawatan kulit dan bayi serta produk herbal perawatan untuk ibu yang habis bersalin. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO 

TRIBUNNEWS.COM - Hingga kini, belum ada obat untuk menyembuhkan covid-19. Namun, untuk mencegah penularan bisa dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Tak hanya itu, penting pula menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat cukup.

Kalau perlu konsumsi sulemen vitamin untuk melengkapi nutrisi. Termasuk mengongsumsi herbal sebagai booster untuk menjaga imunitas tubuh.

Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof DR Nurfina Aznam, SU., Apt, mengatakan, banyak tanaman berkhasiat yang berada di sekitar kita berfungsi sebagai imunomodulator.

Baca juga: 5 Minyak Esensial untuk Atasi Nyeri Punggung, di Antaranya Ada Minyak Jahe

Sebagai contoh, ia menyebut kunyit, temulawak jahe, kunyit putih, secang dan sebagainya.

"Sayangnya masyarakat generasi sekarang sudah tidak suka jamu. Padahal khasiatnya banyak, dan ini tidak hanya untuk preventif, tapi juga dapat untuk kuratif, dalam kondisi pandemi ini," katanya belum lama ini.

Ilustrasi bahan-bahan herbal.
Ilustrasi bahan-bahan herbal. (Shutterstock)

"Misalnya saja ketika Anda mengalami radang amandel, cobalah minum kunyit, insya Allah dapat menyembuhkan," lanjut dia. 

Berita Rekomendasi

Namun, selama ini orang menyebutkan bahwa olahan herbal ini hanya dapat untuk preventif. Padahal dapat pula untuk pengobatan.

Berdasarkan penelitian Prof Nurfina di 1990-an lalu, kunyit memiliki zat aktif curcumin, yang mempunyai aktivitas sebagai antivirus, antibakteri, antiperadangan hingga antioksidan.

Baca juga: Ragam Penyakit Flu, Identifikasi Penyebab, Gejala dan Terapi Herbalnya

Baca juga: Cara Menumbuhkan Rambut dengan Bahan Alami: Gunakan Santan hingga Kunyit

"Kalau virus masuk ke tubuh kita menyebabkan terjadinya peradangan berlebihan atau badai sitokin. Nah ini dapat dihambat dengan antiradang yang ada di kunyit," tambahnya.

Kemudian untuk antioksidan, tubuh sangat membutuhkan sebagai penangkal radikal bebas.

"Kita sering dengar supaya awet muda minum antioksidan, karena dia menangkap radikal bebas. Nah kunyit mengandung curcumin yang dapat menangkap radikal bebas agar tidak terjadi oksidasi yang berlebihan," katanya.

Dijelaskan lebih lanjut, kunyit juga bagus untuk liver, sehingga bisa melindungi fungsi hati.

Kunyit juga bersifat antibiotik alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh.

Baca juga: 8 Manfaat Jahe untuk Pengobatan: Bisa Obati Masalah Pencernaan hingga Batuk dan Flu

Ditambahkannya, pasien isoman banyak yang menambahkan herbal pada pengobatannya dan dianjurkan untuk konsumsi kunyit, jahe dan secang.

Jamu (Obat Herbal Indonesia)
Jamu (Obat Herbal Indonesia) (Shutterstock)

"Kunyit mengandung curcumin yang bersifat antivirus yang dapat  menghambat badai sitokin.

Jahe di samping antioksidan, dpt mengencerkan darah dan pasien Covid-19 seringkali diberi obat pengencer darah.

Secang ini bagus juga untuk meningkatkan stamina, anti influenza dan juga antiradang," paparnya.

Cara mengolahnya pun tidak sulit. Parut 2 ruas dan diperes ambil airnya. Kemudian minum. Agar rasanya enak kasih madu.

"Diblender juga boleh, atau dirajang lalu direbus, dirajang lalu dijemur asal jangan berjamur. Jadi kalau minum tinggal seduh," terangnya.

Pada kesempatan ini, Prof Nurfina juga terus mengedukasi masyarakat agar lebih rutin menjaga imunitas dengan cara yang tepat.

Selain protokol kesehatan, menjaga imunitas dengan mengonsumsi herbal sangat diperlukan.

"Pada masa seperti ini, untuk pakai masker saja perlu edukasi masyarakat.

Selain itu, cukup istirahat, berjemur, konsumsi vitamin dan makanan-makanan.

"Misalnya makan dengan gizi seimbang ada karbohidrat, protein, lemak, dan herbal perlu ditambahkan," katanya.

Pendekatannya untuk penggunaan herbal ini harus edukasi ke ibu-ibu. Herbal ini, sudah turun-temurun secara empiris. Nenek moyang jaga kesehatan pakai herba

"Kami juga edukasi ke ibu-ibu. Ingat juga kalau Allah kasih penyakit obat-obatannya Insya Allah ada di sekeliling kita," terangnya.

Koordinator Bidang Pemulihan Kesehatan FSK, Efmansyah Iken Lubis menambahkan, meningkatkan imunitas tubuh merupakan salah satu hal terpenting, yang harus dilakukan oleh setiap orang di era pandemi seperti sekarang ini.

Baik bagi mereka yang masih sehat apalagi mereka yang sedang terserang Covid-19.

"Banyak cara untuk meningkatkan imunitas tubuh di antaranya dengan mengkonsumsi obat, vitamin, suplemen atau herbal, baik yang tergolong Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) maupun Fitofarmaka," katanya.

Mengingat aksesibilitas yang mudah dan harga yang relatif terjangkau, obat herbal dapat menjadi solusi upaya peningkatan imunitas tubuh termasuk bagi anggota masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Masyarakat juga harus sadar imun untuk meningkatkan imunitas diri akan menjadi salah satu kunci keberhasilan kita mengatasi pandemi ini.

"Gerakan Sadar Imun akan menitikberatkan kepada edukasi akan khasiat herbal untuk meningkatkan imunitas kepada masyarakat, khususnya herbal asli Indonesia yang sangat mudah diperoleh melalui kampanye di media sosial," katanya.

Dengan Sadar Imun diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi yang tepat, akurat dan terpercaya sehingga pada gilirannya akan bersedia berperan aktif untuk meningkatkan imunitas masing-masing.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas