Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Ayat Kursi Surat Al-Baqarah Ayat 255, Berikut Isi Kandungannya

Ayat kursi adalah salah satu ayat yang terdapat dalam al-Quran, tepatnya Surat Al Baqarah ayat 255 dan merupakan ayat yang agung.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Bacaan Ayat Kursi Surat Al-Baqarah Ayat 255, Berikut Isi Kandungannya
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ilustrasi membaca Al Qur'an. Berikut Bacaan Ayat Kursi Surat Al Baqarah Ayat 255, dan juga Isi Kandungannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Ayat kursi adalah salah satu ayat yang terdapat dalam al-Quran, tepatnya Surat Al-Baqarah ayat 255.

Dinamakan ayat kursi karena di dalamnya terdapat kata “kursi”, yang menjelaskan mengenai kekuasaan Allah.

Dalam kitab Ayat kursi disebut sebagai ayat yang paling agung, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab.

Dalam jurnal Kandungan Ayat Kursi dengan Nilai-nilai Pendidikan Karakter karya Fajar Awaluddin, diterangkan bahwa penamaan Ayat Kursi ini bukan hasil dari ijtihad ulama, tetapi dari Rasulullah SAW sendiri.

Sebagaimana dalam satu riwayat dijelaskan bahwa ketika Rasulullah SAW ditanya oleh salah seorang sahabatnya tentang “ayat apa yang paling agung dari kitabullah?” beliau menjawab, “ayat kursi”, kemudian Rasulullah membaca ayat ini. (HR Ahmad).

Baca juga: Bacaan Surat Al-Hasyr ayat 21-24: Latin, Arab, Terjemahan dan Tafsir

Baca juga: Bacaan Surat Al Luqman Ayat 12-19, Berisi tentang Nasihat Bersyukur hingga Berbakti Kepada Orang Tua

Berikut bacaan Ayat Kursi, Al Baqarah ayat 255, dikutip quran.kemenag.go.id

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ - ٢٥٥

“Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamawati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.”

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

Baca juga: Jenis-jenis Najis dan Cara Mensucikannya: Mukhaffafah hingga Mughallazhah

Baca juga: Tata Cara Wudhu: Niat, Rukun, Sunah, serta Doa yang Dibaca Setelah Wudhu

BERITA REKOMENDASI

Kandungan Ayat Kursi

Dalam Tafsir Ayat Kursi karya Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, diterangkan bebeberapa pelajaran dari Ayar Kursi ini.

Pertama, tentang ayat yang paling agung di dalam Al Quran seperti diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Ubai bin Ka’ab radhiallhu ‘anhu.

Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Wahai Abu Munzir, apakah engkau mengetahui sebuah ayat yang paling agung di dalam Al-Qur’an?. Aku berkata: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia berkata: Maka Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam menepuk dadaku dan berkata, “Selamat dengan ilmu yang engkau miliki wahai Abu Munzdir”.

Kedua, mengenai Luasnya ilmu Allah dan meliputi segala sesuatu. Allah mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi dan apa yang tidak terjadi, dan seandainya terjadi Dia mengetahui bagaimana kejadiannya.

Ketiga, yakni mengenai keagungan dan keluasan kekuasaan Allah.


Keempat, mengenai kekuatan Allah yang tidak pernah merasa lelah dan letih menjaga seluruh langit dan bumi, bahkan hal itu adalah perkara yang mudah dan enteng bagi -Nya.

Dijaga dari Setan

Di riwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah radhiallhu ‘anhu berkata, “Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam telah memerintahkan aku untuk menjaga harta zakat bulan ramadhan, lalu datanglah seseorang kepadaku, maka diapun mengambil makanan itu, maka akupun menangkapnya, lalu aku berkata kepadanya: Aku akan mengadukan dirimu kepada Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam, dan Abu Hurairah radhiallhu ‘anhu menyebutkan sebuah hadits. Lalu orang itu berkata: Apabila engkau hendak tidur pada ranjang tidurmu maka hendaklah engkau membaca ayat kursi, sebab senantiasa ada yang akan diutus untuk menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu sehingga waktu pagi. Maka Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Dia telah berkata jujur kepadamu padahal dia adalah sosok pembohong. Itulah setan”. (HR. Al-bukhari: no: 3275)

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas