Pakeeet! Kisah Jalur Neraka Kurir di Balik Kebahagiaan Kecil di Tengah Pandemi
Saat pandemi kebahagiaan-kebahagiaan kecil amat berharga.“Pakeeeettt,”Barangkali itu adalah salah satu contoh kecil kebahagiaan yang ingin kita dengar
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Menjalani hari-hari di tengah pandemi semakin hari semakin berat dirasakan banyak orang.
Dalam keadaan yang seperti ini, kebahagiaan-kebahagiaan kecil amat berharga.
Kebahagiaan itu menjadi seperti oase bagi lelahnya fisik maupun mental.
“Pakeeeettt,”
Baca juga: YouTube: Fame and Fortune, Ungkap Trik Youtuber Mendulang Uang, Baca Buku Ini
Baca juga: Kenalkan Agama pada Anak dengan Cara Gaul, Yuk Lengkapi Koleksi Komik Islami
Barangkali itu adalah salah satu contoh kecil kebahagiaan yang ingin kita dengar.
Teriakan kurir di luar pagar membuat kita tak sabar ingin menerima sebuah paket yang kita beli atau yang orang bagi.
Seperti kita yang bahagia menerima paket, pun bagi kurir. Mereka juga bahagia telah menuntaskan pekerjaannya.
Bahagianya berlipat ganda manakala melihat kita bergembira menerima paketnya.
Itulah kunci bahagia bersama, bahagia melihat orang lain bahagia.
Meski dalam perjalanannya mengantar paket menempuh banyak rintangan, seorang kurir akan selalu tersenyum saat berhadapan di depan penerima paket.
Tak heran bila ada yang dinamakan “jalur neraka” bagi kurir.
Mereka kadang menemukan blok dan nomor rumah di suatu kompleks yang tidak beraturan dan tidak berurutan.
Seorang kurir bisa memutari sampai 10 kali, baru menemukan alamat yang dituju.
Baca juga: Novel Salt to the Sea, Kisah Tragis Tenggelamnya Kapal Mewah Usai 33 Tahun Titanic Terkubur
Baca juga: Ajak Anak Berpetualang Melalui Buku, Jelajahi Transportasi di Komik Sains Plants vs Zombies
Di beberapa tempat, “jalur neraka” artinya daerah tersebut tidak dapat diakses internet atau Google Maps.
Kisah-kisah berbagi kebahagiaan dapat menjadi pengingat kita betapa berbagi itu tak perlu banyak, bahwa berbagi itu tidak selalu dengan materi, bahwa berbagi itu tidak mengurangi rezeki.
Pengingat itu dapat kita baca dalam buku Bahagia Bersama yang ditulis Kang Maman dan diilustrasikan Mice.
Kang Maman melalui pengalamannya dalam menulis dan berkegiatan, memberikan analogi-analogi sederhana tentang berbagi, memberi, dan menyantuni.
Muhammad Misrad atau yang populer disebut Mice dengan sangat baik menerjemahkan cerita-cerita di dalam buku menjadi sebuah ilustrasi berwarna yang berkarakter khas.
Berbagi, memberi, menyantuni merupakan fondasi yang kokoh yang bisa diterapkan di dalam individu orang maupun sebuah perusahaan.
Prinsip tersebutlah yang diterapkan JNE hingga mampu menjadi perusahaan eksepedisi terbesar di Indonesia.
Prinsip JNE itu dibentuk dari karakter pendirinya, Soeprapto Suparno. Seorang yang rendah hati dan gemar berbagi. Hingga kemudian JNE menjadi besar seperti sekarang di bawah pimpinan "Tiga Serangkai", nilai-nilai luhur tersebut tetap dipertahankan.
Selain tulisan Kang Maman dan kartun Mice sebagai sajian utama, dalam buku ini dimasukkan pula hasil karya liputan jurnalis dan blogger yang dilombakan dalam rangka ulang tahun JNE.
Serta tulisan-tulisan inspiratif pengalaman para pengantar paket dan orang-orang yang bersinggungan dengan mereka.
Yuk kepoin di gramedia.com.