Andalkan Aksen Unik Ala Korea, Brand Jam Tangan Asal Bandung Ini Survive di Masa Pandemi
Di masa pandemi yang serba sulit, Bono Watch, brand lokal asal Bandung justru menemukan momentum dan kesuksesannya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Di masa pandemi yang serba sulit, Bono Watch, brand lokal asal Bandung justru menemukan momentum dan kesuksesannya.
Karena mampu beradaptasi, brand ini makin dikenal dan diminati masyarakat luas, khususnya mereka yang familiar dengan online shopping.
Lantas apa rahasia bisa sukses perusahaan yang sejak bulan November 2018 lalu telah mengeluarkan 37 varian produk yang sukses di pasaran.
Yori Imam Arsalya, Product Director Bono Watch mengatakan, tampil dengan aksen yang unik menjadi salah satu keunggulannya.
"Dikhususkan untuk wanita, kami memang menghadirkan jam tangan warna silver dengan aksen yang unik," kata Yori dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Fashion Watch OASE VF1, Punya Desain Elegan dan Fitur Canggih Tapi Harganya Terjangkau
Baca juga: Galaxy Watch4 dan Watch4 Classic Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Di bulan ini Bono Watch meluncurkan varian terbarunya bernama Bono Siena Papillon Silver Milanese.
Ini adalah produk keempat yang diluncurkan Bono Watch tahun 2021 ini.
Siena Papillon mengakomodasi tren Korea yang saat ini sedang mewabah di Indonesia.
“Secara visual, tone dan mood-nya jam tangan ini kami sesuaikan dengan fashion ala-ala Korea sehingga mix banget dengan pakaian yang lagi tren di Korea,” ujar Yori.
Siena Papillon mengadopsi detail kupu-kupu dengan bubuk kerlip metalik pada area dial-nya yang berwana hitam.
Aksen kupu-kupu ini sengaja disamarkan agar menimbulkan kesan elegan nan mewah.
“Jadi gambar kupu-kupunya tak terlihat kentara. Hanya akan terlihat jelas jika terkena cahaya,” ujar Yori.
Jam tangan berdiameter 36 mm ini terbuat dari zinc alumunium yang tipis, ringan dan tahan air.
Baca juga: Fitur-fitur Smartwatch Amazfit GTR 2e dan GTS 2e Dukung Upaya Penggunanya Jalankan Gaya Hidup Sehat
Kacanya menggunakan bahan kristal mineral dengan tebal 1,5 mm.
Sementara untuk strap berbahan stainless steel yang sudah dicoating sehingga menghasilkan warna silver yang subtle.
Jam tangan seberat 600 gram ini menggunakan mesin Japanese Quartz Small Second dengan akurasi 20 detik per bulan. Harganya pun dibanderol Rp825.000.
“Filosofi jam tangan ini ingin terlihat beda dengan jam tangan lainnya. Tentunya dengan aksen yang melambangkan perempuan yakni kupu-kupu,” jelas Yori.
Kini, Bono Watch terus berinovasi mengembang produknya agar dapat mengikuti tren fashion dunia.