Doa Diberi Kemudahan dan Kelapangan Hati: Robbana Atina Milladunka Rohmah
Berikut bacaan doa mohon diberi kemudahan dan doa mohon diberi kelapangan hati. Robbana Atina Milladunka Rohmah.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Inilah bacaan doa mohon diberi kemudahan dan doa mohon diberi kelapangan hati.
Dua bacaan doa tersebut terdapat di dalam Al Quran.
Dikutip dari buku Kumpulan Do'a Sehari-hari terbitan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2013, berikut bacaan doa mohon diberi kemudahan dan mohon diberi kelapangan hati:
Baca juga: Doa Diberi Keteguhan Iman dalam QS Ali Imran: Rabbana La Tuzigh Qulubana
Doa Mohon Diberi Kemudahan
Doa mohon diberi kemudahan terdapat dalam QS Al-Kahfi ayat 10 :
رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
Artinya:
"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi -Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." (QS. Al-Kahfi: 10).
Baca juga: Bacaan Doa Sholat Dhuha, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Doa Mohon Kelapangan Hati
Sementara itu doa mohon kelapangan hati dikenal juga sebagai Doa Nabi Musa AS, yang tercantum dalam QS Taha ayat 25-28 :
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ - ٢٥
qāla rabbisyraḥ lī ṣadrī
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku,
وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ - ٢٦
wa yassir lī amrī
dan mudahkanlah untukku urusanku,
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ - ٢٧
waḥlul 'uqdatam mil lisānī
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ - ٢٨
yafqahụ qaulī
agar mereka mengerti perkataanku.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Manfaat dan Keutamaannya
Tata Cara Berdoa
Sementara itu doa merupakan unsur terpenting dalam ibadah, sehingga tata caranya harus diperhatikan.
Dikutip dari buku Kumpulan Do'a Sehari-hari terbitan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2013, berikut tata cara berdoa:
1. Menghadap Kiblat
Saat berdoa, kita disunahkan untuk menghadap ke arah kiblat.
Hal ini berdasarkan sebuah hadis "Rasulullah datang ke tempat wuquf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus menerus berdo'a sehingga tenggelam matahari."
2. Membaca Hamdalah atau Pujian, Istighfar dan Shalawat
Salah seorang Sahabat Nabi berkata: "Ketika Nabi Muhammad saw duduk di mesjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat. Setelah selesai ia membaca doa, 'Allahummaghfirlii warhamnii'.
Maka waktu itu Rasulullah pun berkata, wahai kawan, engkau terburu-buru. Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah. Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu Engkau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdo'a.
Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw. dan setelah itu Nabi bersabda, Berdo'alah akan dipenuhi."
Baca juga: Bacaan Niat dan Doa setelah Sholat Tahajud
3. Suara Lembut dan Rasa Takut
Dalam membaca doa, sebaiknya menggunakan suara yang lembut.
Selain itu juga menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam QS Al A'raf ayat 55-56, yang berbunyi:
"Berserulah (Berdo'a) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di bumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."
Baca juga: Bacaan Surat Al Araf Ayat 88-100 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia
4. Yakin akan Dipenuhi
Tata cara keempat dalam berdoa ialah harus meyakini doa yang dipanjatkan akan dipenuhi Allah SWT.
Kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini:
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepadaKu".
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)