Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Sri Suparni Bahlil: Wastra Bukan Sekedar Kain Di Dalamnya Terdapat Simbol Dan Pesan

Upaya memperkenalkan wastra Indonesia ke mancangera terus dilakukan komunitas Pelangi Wastra Indonesia (PWI).

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Sri Suparni Bahlil: Wastra Bukan Sekedar Kain Di Dalamnya Terdapat Simbol Dan Pesan
Dok. pribadi
Pelangi Wastra Indonesia PWI akan terus memperkenalkan kreasi busana etnik Indonesia ke mancanegara 

“Kami yang peduli dengan pelestarian dan pengembangan wastra Indonesia mencoba menghadirkan kreasi-kreasi berbasis adat ini agar wastra Indonesia diterima oleh masyarakat dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia dan d sukai masyarakat global,” tuturnya.

Dukungan juga diberikan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati. Sarinah sebagai panggung karya Indonesia mendukung para insan kreatif muda yang ingin mementaskan karya mereka.

"Saya mengapresiasi acara hari ini, yang menandakan kembalinya spirit dan optimisme para pelaku industri kreatif dan para pecinta fesyen. Ini menjadi momen yang akan terus berlanjut dan akan terus digalakkan di tahun-tahun mendatang," ucap Fetty.

Di event kedua ini Pelangi Wastra Indonesia menghadirkan 10 desainer yang setia menggunakan wastra lokal sebagai bahan utama kreasinya, mereka adalah Gita Orlin, Dwi Lestari Kartika, Lala Gozali, Putri Permana, Leny Rafael, Fia Prasetyadi, Riris Ghofir, Adelina, Ning Santoso dan Nyindhi Citra Asara.

Acara berkelas namun santai itu juga dihadiri Deputi Bidang Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah, Direktur utama Sarinah Fetty Kwartati, juga Renata Siagian dari Kementerian Luar Negeri.

Dalam fashion show, masing-masing desainer menghadirkan tiga look berbeda. Riris Ghofir mengangkat tema Wastra Indonesia The Beauty of Tenun Gresik dengan jenis kain Tenun Wedani Gresik yang dibuat dengan sistem ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin) yang menghasilkan tenun dan songket dengan sentuhan kearifan lokal.

Di hadapan para udangan, Leny Rafael berkisah tentang kelahiran Pelangi Wastra Indonesia yang langsung go international di saat baru terbentuk, dengan menggelar fashion show di Museon, Den Haag bekerja sama dengan KBRI di Belanda pada 7 Desember 2018 lalu.

BERITA REKOMENDASI

"Pelangi Wastra Indonesia bagi saya bukan hanya komunitas melainkan sebuah keluarga. Para anggotanya selalu saling mendukung," ujar Leny Rafael.

Leny Rafael menyebut Renata Siagian sebagai sosok berjasa dibalik kelahiran Pelangi Wastra Indoensia.

"Tanpa Ibu Renata, tidak ada Pelangi Wastra Indonesia," ungkap Leny Rafael.

Ungkapan Leny Rafael itu disambut Renata Siagiaan dengan cerita menariknya. Renata yang kala itu menjabat Minister Counsellor Pensosbud di KBRI Den Haag sedang berada di Tanah Air lalu bertemu kerabat Leny Rafael.

Menurut Renata, saat itu dirinya sedang mencari konsep program acara untuk ditampilkan di Belanda. Kerabat Leny Rafael saat itulah bilang jika mempunyai keponakan yang berprofesi sebagai desainer dan ingin bisa tampil di luar negeri.


"Leny datang ke hotel saya, lalu kami berbincang, dan memutuskan untuk mengadakan acara. Saya senang karena Leny berjibaku mengingat waktu yang sempit untuk mempersiapkan semuanya," jelas Renata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas