Solusi Pengasuhan Pada Anak di Masa Pandemi, Berikut Tipsnya
Saskhya Aulia Prima menyebutkan jika pada dasarnya perubahan kondisi dapat memengaruhi perkembangan keluarga.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama pandemi Covid-19, orang-orang takut dan panik untuk bersosialisasi secara tatap muka. Namun, bersosialisasi ternyata penting baik bagi keluarga terutama bagi tumbuh kembang anak.
Menurut Psikolog Anak & Co-Founder TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima menyebutkan jika pada dasarnya perubahan kondisi dapat memengaruhi perkembangan keluarga.
Perubahan bisa juga berupa pandemi Covid-19 saat ini.
Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi keluarga.
Baca juga: Krisdayanti Beberkan Wajah Anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar: Cantik Sekali
Pertama, inkonsistensi kondisi sehari-hari.
Misalnya, anak yang biasa melakukan sekolah tatap muka, kini berada di rumah.
Hal ini memengaruhi emosi anak dan keluarga secara keseluruhan.
Kedua terbatasnya ruang anak untuk bereksplorasi dan bermain.
Kemudian pembelajaran yang sekarang tidak lagi tatap muka untuk sementara waktu.
Di sisi lain, menurut Saskhya memang ada penurunan keterampilan halus dan kasar usai bayi.
Pada usia pra sekolah, pada balita terjadi penurunan kesempatan bermain dan berpengaruh pada kesehatan mental.
"Dampaknya lebih mudah stres. Lebih gamang tantrum misalnya. Karena banyak di rumah, sedangkan kebutuhan fisik tinggi. Harus cari cara agar kebutuhan gerak dipenuhi salah satunya," ungkapnya dalam edukasi family & parenting, lewat Lazada Baby and Kids Festival, Selasa (22/2/2022).
Selanjutnya, para orangtua juga khawatir jika anak memakai masker, maka akan sulit memahami emosi orang lain.