Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Waspada Penggunaan Gadget Secara Terus Menerus, Berpotensi Merusak Kulit Hingga Penuaan Dini

Mata kering dan gatal akibat paparan blue light secara terus menerus juga dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada retina mata.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Waspada Penggunaan Gadget Secara Terus Menerus, Berpotensi Merusak Kulit Hingga Penuaan Dini
brickellmensproducts.com
Ilustrasi gadget. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari memang sulit untuk dihindari.

Teknologi ada di sekitar kita dari bangun tidur hingga tidur kembali di malam hari. Mulai dari handphone, tablet, komputer, laptop sampai TV.

Menurut Laksmi Utami Rahayu, selaku Chief Executive Officer (CEO) Laidlunos, penggunaan teknologi secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

"Selain menyebabkan mata lelah, sakit kepala, pandangan kabur, dan mata yang kering, penggunaan alat-alat tersebut secara terus menerus juga terbukti dapat merusak kulit," jelas Laksmi melalui keterangan tertulis, Sabtu (5/3/2022).

Para Dermatologis telah beberapa kali mengulas tentang hiperpigmentasi, jerawat sampai penuaan dini yang muncul akibat penggunaan gadget secara konstan.

Faktor utamanya adalah adanya blue light atau sinar biru pada gadget yang dapat menyebabkan rusaknya elastisitas kulit dan kolagen di bawah kulit.

Baca juga: Anak-anaknya Sering Main Gadget, Presenter Intan RJ Cemaskan Kesehatan Mata Mereka

BERITA REKOMENDASI

Sehingga, kulit menjadi kendur dan muncul lah kerutan-kerutan. Mata kering dan gatal akibat paparan blue light ini secara terus menerus juga dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada retina mata.

Sebuah studi, yang diterbitkan dalam Journal Of Investigative Dermatology pada tahun 2010 mengukur dampak blue light pada kulit manusia dan mencatat bahwa setelah terpapar oleh blue light terjadi induksi pigmentasi secara langsung.

Sinar ini dapat menembus dermis, lapisan kulit paling tebal.

Sinar biru atau blue light memiliki energi yang tinggi dan cahaya dengan panjang gelombang yang pendek.

Dermatologis bernama Dr Rinky Kapoor dari The Esthetic Clinics di Mumbai mengatakan blue light menyebabkan kulit teroksidasi dan merusak DNA kulit serta memecah kolagen.


Menurutnya, efek paparan blue light ini adalah pigmentasi, kerutan, penuaan, dan kekeringan, hingga kemerahan dan juga peradangan.

Baca juga: Selain Stop Gadget, Ayah dan Bunda Bisa Terapkan Trik Ini Agar Sikecil Lancar Bicara

"Beruntung di zaman modern ini, produk-produk skincare juga mulai berkembang. Didukung oleh teknologi yang semakin canggih, para produsen produk kecantikan mulai menyorot permasalahan ini dan juga ikut memikirkan cara terbaik agar skincare yang digunakan oleh pengguna dapat ikut terlindungi dari radiasi blue light," ujarnya.

Salah satunya adalah perusahaan produk skincare bernama Laidlunos yang sangat serius memperhatikan kondisi ini.

Laidlunos dengan hati-hati mengformulasikan produk tabir surya atau sunscreen dimana kandungan pada sunscreen tersebut dapat menangkal dan melindungi kulit dari paparan sinar biru atau blue light.

Tabir surya dari Laidlunos dilengkapi dengan SPF 30 serta kandungan niacinamide dan mugwort dengan fungsi melembabkan dan melindungi kulit secara optimal dari efek buruk sinar UVA, UVB dan Blue Light.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas