Niat dan Tata Cara Mandi Wajib bagi Laki-laki, Simak Perbedaan Mandi Junub Pria dan Wanita
Niat dan tata cara mandi wajib bagi laki-laki. Ini perbedaan mandi junub pria dan wanita. Muslim yang selesai haid/nifas dan keluar mani harus mandi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
3. Rambut dalam Kondisi Terurai/Tidak Terikat
Ketika mandi wajib, rambut tidak boleh terikat.
Hal ini dikarenakan rambut yang terikat kemungkinan tidak akan terkena air, sehingga tidak tersucikan.
4. Memberikan Wewangian bagi Wanita yang Setelah Haid
Langkah ini sifatnya tidak wajib atau bersifat sunah.
Untuk para wanita, mereka bisa memberikan berbagai wewangian ataupun sari-sari bunga yang bisa membersihkan dan memberi wangi pada bagian tubuh yang disucikan.
Baca juga: Tata Cara Membayar Fidyah Saat Bulan Ramadhan, Ini Waktu yang Tepat dan Besaran Fidyah
Perbedaan Proses Tata Cara Mandi Junub antara Pria dan Wanita
Ada sebuah hadis dan anjuran yang berbeda tentang tata cara mandi wajib bagi para pria dan wanita.
Menurut HR At-Tirmidzi, membasuh pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki.
Sedangkan untuk para wanita tidak perlu melakukan hal ini.
Hal tersebut merujuk HR At-Tirmidzi yang berbunyi:
“Aku bertanya wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang perempuan yang sangat kuat ikatan rambut kepalanya, apakah boleh mengurainya saat mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, ‘Jangan, sebetulnya bagimu cukup mengguyurkan dengan air pada kepalamu 3 kali guyuran'”
Baca juga: Doa Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan 2022, Lengkap dengan Tahlil
Kondisi yang Mensyaratkan Mandi Wajib dalam Islam
1. Keluarnya Air Mani