Pemanfaatan Aplikasi sebagai Solusi Terintegrasi Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
Pandemi Covid-19 yang terjadi selama hampir 2,5 tahun berperan besar terhadap merosotnya kualitas hidup anak Indonesia.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
![Pemanfaatan Aplikasi sebagai Solusi Terintegrasi Optimalkan Tumbuh Kembang Anak](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tumbuh-kembang-anak-65.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang terjadi selama hampir 2,5 tahun berperan besar terhadap merosotnya kualitas hidup anak Indonesia.
Sebab, tumbuh kembang mereka terganggu akibat kian menurunnya cakupan imunisasi rutin selama pandemi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat ada sekitar 1,7 juta anak Indonesia yang belum menerima imunisasi dasar lengkap selama periode 2019-2021.
Sejalan dengan situasi pandemi Covid-19 yang lebih terkendali, maka upaya memulihkan kesehatan dan tumbuh kembang anak kembali menjadi fokus utama orang tua dan pemerintah agar kembali ke taraf optimal.
PrimaKu selaku pelopor aplikasi tumbuh kembang anak dan partner resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hadir mendukung pemerintah dalam memudahkan orangtua untuk mencatat rekam jejak pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai solusi utama yang terintegrasi.
Baca juga: ASI Belum Cukup Lindungi Anak dari Penyakit, Pemerintah Imbau Orangtua Lengkapi Imunisasi
Baca juga: WHO Imbau Orangtua Pastikan Imunisasi Anak Tepat Waktu
Muhammad Aditriya Indraputra, CFA, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PrimaKu menyatakan, pihaknya ikut berperan menyukseskan Pekan Imunisasi Dunia melalui aplikasi PrimaKu yang hingga kini telah digunakan oleh hampir 1 juta orang tua di Indonesia.
"Melalui salah satu fitur Imunisasi di PrimaKu, para orang tua bisa memperoleh daftar, manfaat, serta jadwal pengingat guna meminimalisir terlambatnya imunisasi yang berpotensi mempengaruhi kesehatan anak,” kata Aditriya saaat temu media daring, Selasa (19/4/2022).
Di dalam aplikasi gratis yang telah diunduh oleh hampir 1 juta pengguna ini, orangtua juga dapat mengisi data medis anak, seperti berat badan, tinggi badan, hingga lingkar kepala.
Data medis tersebut nantinya akan menghasilkan sebuah grafik pertumbuhan yang mudah dipahami guna mengetahui apakah tumbuh kembang sang buah hati normal atau tidak sesuai dengan usia serta jenis kelaminnya.
Untuk memperkaya referensi serta pemahaman tentang tumbuh kembang dan kesehatan anak, aplikasi ini menghadirkan fitur artikel yang divalidasi oleh para dokter, telekonsultasi dengan dokter spesialis anak yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun hingga berdiskusi bersama ribuan komunitas orang tua dan dokter spesialis anak yang tergabung di dalam aplikasi. Dengan demikian, PrimaKu dapat menjadi alternatif pengganti buku Kesehatan Ibu Anak (KIA).
Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.), Executive Director International Pediatric Association mengatakan, digitalisasi memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk memudahkan sekaligus mendisiplinkan proses pemantauan tumbuh kembang anak guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Aplikasi yang tidak hanya dapat berkontribusi dalam mencegah serta mendeteksi dini stunting, tapi juga double burden of malnutrition lainnya seperti overweight, obesitas, hingga gangguan pertumbuhan dan perkembangan lainnya.
Edukasi terus menerus dan kolaborasi yang melibatkan seluruh stakeholder kesehatan akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan anak pasca pandemi ini,” kata Prof Aman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.