Cerita Juan Iskandar, Putuskan Nekat Jadi Desainer di Kanada Meski Tak Pernah Sekolah Mode
ISK hanya pernah tergabung dalam kelas design online dan memulai usahanya pada Mei 2021.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
"Saya join pertama kali sekolah design online dengan kelas Billy Tjong pada Agustus 2021. Saya tidak sekolah di sekolah jahit atau fashion di Indonesia ataupun Kanada, semua skill ini, (saya) bisa jahit dari lihat di Youtube dan belajar lewat online. Saya baru mulai menjahit Mei 2021," kata ISK.
Lalu bagaimana ia bisa terpilih untuk menampilkan karyanya di Fashion Art Toronto 2022 ?
ISK menyampaikan bahwa saat dilirik oleh tim panitia even tersebut dan melakukan sesi interview, mereka mengetahui bahwa dirinya bekerja di restoran, bukan di fashion industry, tidak pernah menjahit dan bukan merupakan jebolan sekolah mode.
Karyanya pun masih 'mentah', karena karya berupa headpiece yang akan ditampilkan dalam panggung mode itu masih dalam bentuk material wayang yang ia beli seharga 10 dolar Amerika Serikat (AS).
"(Material) wayang saya beli dari toko bekas seharga 10 dolar AS dan saya ubah menjadi headpiece. Juga bahan batik yang saya dapatkan dari teman yang mau kembali ke Indonesia diberikan kepada saya. Tidak ada material langsung dari Indonesia untuk semua bahan yang saya buat saat ini, tapi bisa saya buat sedemikian menjadi gaun yang elegan," tegas ISK.
Ia pun berharap karyanya menjadi bukti bahwa desainer anyar tanah air yang tidak pernah mengikuti sekolah mode secara offline pun bisa go international.
"Semoga dengan adanya karya-karya yang akan saya tampilkan nanti, akan mengangkat nama Indonesia di Kanada dan mengubah jaln nasib saya juga sebagai perantau di negara ini," papar ISK.
Baca juga: Koleksi Busana Luwur Karya Siswi SMK NU Banat Bikin Fashion Enthusiast Terpukau di Muffest+ 2022
Saat ditanya apakah dirinya berminat menjajaki panggung mode di New York dan Paris, ia mengaku tidak pernah terpikir.
Karena bakat fashionnya ini lahir dari keterbatasan aktivitas yang ia miliki selama pandemi.
Terlebih dirinya pun tidak memiliki kerabat di Kanada yang terjun dalam bidang sama.
"Saya memang dari awal tidak terpikir jadi desainer, sampai bisa masuk ke fashion week Toronto. Karena terisolasi, saya terkurung, keluar bakat saya dan diberikan jalan oleh orang di Kanada untuk sampai ke Fashion Week 2022. Tidak ada kenalan ataupun teman di dunia fashion di Kanada," pungkas ISK.