Dokter: Pembentukan Karakter Anak Dipengaruhi Kuat oleh Pola 'Asah Asih dan Asuh' Orangtua
Ada 4 macam pola asuh yang harus diselaraskan antara ayah dan ibu agar tidak terjadi salah paham.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Pola asuh adalah cara orang tua memperlakukan, berkomunikasi dan mengekspresikan emosi pada anak," papar dr. Prima.
Baca juga: Pola Asuh yang Buruk Menjadi Penyebab Utama Tingginya Angka Stunting di Daerah
Terkait hal ini, kata dia, ada 4 macam pola asuh yang harus diselaraskan antara ayah dan ibu agar tidak terjadi salah paham.
1. Pola asuh otoriter
dr. Prima menilai bahwa orangtua dengan tipe pola asuh seperti ini sangat memegang kendali dalam pengasuhan anak.
"Cenderung keras, tegas, memiliki banyak aturan dan memiliki standar yang tinggi kepada anak," tutur dr. Prima.
Pola asuh ini mengharapkan anak bersikap sangat patuh terhadap orang tua, dan banyak orang tua tipe ini bahkan menuntut prestasi akademik yang tinggi kepada anak.
Namun yang perlu dicatat adalah pola asuh seperti ini akan membentuk karakter anak menjadi orang yang cenderung tidak percaya diri dan takut dalam menyampaikan pendapatnya.
"Efeknya, anak kurang percaya, sisi keberhargaan diri agak rendah, cenderung tidak berani menyampaikan pendapat," tegas dr. Prima.
2. Pola asuh permisif
Pola asuh satu ini cenderung 'terbalik' dari pola asuh otoriter, karena orangtua yang menerapkan pola asuh permisif cenderung memberikan kebebasan kepada sang anak.
Namun dampak buruknya adalah sang anak akan bersikap tidak disiplin dan egois, karena kesehariannya yang selalu diberikan kebebasan oleh orangtua.
"Anak sangat diberikan kebebasan, orang tua memberikan semua keinginan anak. Anak jarang dihukum, tidak pernah diberikan perintah. Anak selalu dipuji dan memberikan apa yang anak minta. Anak jadi tidak disiplin dan anak cenderung manja, egois dan tidak peduli orang tua," kata dr.Prima.
3. Pola asuh mengabaikan
Pola asuh mengabaikan cenderung dilakukan oleh orang tua yang mengalami stres dan depresi.