Momen Hari Anak Nasional, Dokter Anak Bagikan 5 Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh
Pola asuh menjadi salah satu elemen penting yang perlu diperhatikan karena memiliki peran yang besar terhadap tumbuh kembang anak
TRIBUNNEWS.COM - Hari Anak Nasional setiap tahunnya diperingati pada tanggal 23 Juli. Momen ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen bangsa untuk bertanggung jawab dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Mulai dari pemerintah, institusi pendidikan, para orang tua, hingga seluruh masyarakat Indonesia harus bersinergi memperhatikan dan memenuhi hak-hak anak dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Tahun ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. KemenPPPA juga turut mengajak semua pihak, terutama orang tua untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, memperhatikan gizi anak, serta memperhatikan tumbuh kembang anak, baik jasmani maupun rohani.
Dalam mewujudkannya, pola asuh menjadi salah satu elemen penting yang perlu diperhatikan karena memiliki peran yang besar terhadap tumbuh kembang anak. Untuk itu, dalam meningkatkan kualitas pola asuh orang tua, Dokter Anak, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC membagikan beberapa tips penting yang bisa dilakukan.
1. Terlibat di Kegiatan Anak
Salah satu cara memenuhi pola asuh yang tepat adalah dengan memastikan hak anak pada 1.000 hari pertama kehidupan terpenuhi dengan baik. Hal ini penting karena periode emas anak dimulai pada 1.000 hari pertama.
“Terhitung dari sejak anak berada dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Disebut periode emas karena pada masa ini tumbuh kembang anak berlangsung sangat pesat sehingga akan menjadi fondasi dasar kelak saat anak beranjak dewasa,” jelas dr. Citra.
2. Terapkan Pola Asuh Responsif
Pola asuh responsif atau responsive parenting merupakan salah satu pola asuh yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dalam pola asuh responsif, dr. Citra menjelaskan, orang tua diharapkan memaksimalkan anak untuk berkembang sesuai potensi terbaiknya.
“Orang tua sebaiknya tidak memaksakan kehendak atau bersikap otoriter, maupun terlalu cuek,” jelas dr. Citra.
Selain itu, respon langsung dan perhatian orang tua terhadap anak juga sangat penting. dr Citra menyarankan, saat anak mengajak berbicara atau bertanya, misalnya, jawablah dengan bahasa yang mudah dipahami dan berikan kesempatan agar anak merespon kembali.
“Jika anak masih bayi, perhatikan tatapan mata dan ocehan yang juga merupakan bentuk komunikasi anak kepada orang tuanya,” ujarnya.
3. Dampingi Anak Saat Hadapi Masalah
Citra menyarankan agar para orang tua mendampingi anak ketika stres menghadapi masalah sambil membimbing mereka dengan brainstorming berbagai ide untuk memecahkan masalahnya.
“Pengalaman berharga ini dapat membangun kepercayaan diri dan kemampuan problem solving sesuai usia sejak dini,” saran dr. Citra.
4. Ajarkan Disiplin Sejak Dini
Disiplin menjadi pelajaran penting mengingat anak butuh rutinitas yang teratur dalam membentuk kebiasaan baik sehingga menimbulkan perasaan aman dan nyaman bagi anak. dr. Citra menjelaskan bahwa orang tua dapat menerapkan jadwal yang teratur dan konsisten untuk tidur, makan hingga bermain sesuai dengan kebutuhan yang berbeda tiap usia.
5. Pastikan Asupan Anak Berimbang
“Pola asah, asih dan asuh juga meliputi asupan nutrisi yang baik sejak lahir. Berikan ASI dan MPASI yang bergizi dan adekuat untuk menunjang tumbuh kembang anak,” ujar dr. Citra.
Dirinya menambahkan bahwa orangtua perlu memastikan bahwa anak mendapatkan berbagai variasi makanan bergizi lengkap yang terdiri dari protein, karbohidrat, serat dan lemak dalam jumlah dan proporsi yang disesuaikan dengan usia.
Ditambah lagi dengan kemudahan teknologi saat ini, sebagai orang tua, Anda bisa dengan mudah membeli secara online di marketplace Tokopedia aneka makanan segar, bergizi, halal dan tanpa MSG serta pengawet yang aman bagi anak dari para pelaku UMKM seperti Resep Roemah.
Steven Hadi Gunawan, Pemilik Resep Roemah, mengungkapkan, Resep Roemah hadir sebagai upaya menjawab kebutuhan keluarga akan produk makanan sehat untuk anak, terutama selama pandemi.
“Kami memproduksi lebih dari 70 pilihan lauk, makanan berkuah serta bumbu masak. Cara penyajiannya hanya perlu dikukus, direbus atau digoreng saja selama kurang dari 20 menit saja untuk seluruh menu,” jelas Steven.
Tak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya, kehadiran Tokopedia membantu Steven sebagai penjual untuk dapat menjangkau lebih banyak pembeli bahkan hingga Makassar.
“Lebih dari 60 persen pemesanan Resep Roemah berasal dari Tokopedia. Omzet kami meningkat menjadi ratusan juta rupiah selama tiga bulan belakangan,” papar Steven.
Hal ini pun turut tampak dari data Tokopedia yang menunjukkan bahwa selama semester I 2022 kategori Ibu dan Anak masih menjadi salah satu kategori paling populer di Tokopedia.
Head of Category Development Tokopedia, Ramadhan Niendraputra mengungkapkan, sejumlah produk seperti tas ransel, kaos, ASI booster, susu untuk ibu hamil dan mainan montessori menjadi beberapa produk paling laris.
Selain itu, beberapa daerah juga mengalami peningkatan jumlah transaksi paling tinggi di kategori Ibu dan Anak selama semester I 2022, yaitu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Demak dan Jayawijaya.
Tren ini juga didorong berbagai inisiatif termasuk Tokopedia Parents, ekosistem khusus yang membantu keluarga Indonesia mendapat informasi relevan serta belanja produk kebutuhan anak dan keluarga dengan lebih aman.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Firda Fitri Yanda