Selektif Berteman dan Manfaatkan Fitur Perlindungan untuk Cegah Cyberbullying
Aktivitas penggunaan media sosial yang tinggi di Indonesia turut memperbesar peluang bagipenggunanya terpapar konten negatif semisal perundungan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Ia menjelaskan, setiap warganet harus mampu menjaga etika dalam bermedia sosial mengingat disana terhimpun banyak pengguna dengan kultur, bahasa dan budaya yang berbeda.
Untuk kenyamanan bermedia sosial sekaligus terhindar dari konten negatif semisal perundungan, sebaiknya warganet harus mengenali dulu siapa saja yang berinteraksi dengannya.
"Bertemanlah dengan orang yang sudah dikenal, apabila mendapat teman baru kita harus cari terlebih dulu di mesin pencarian, teman baru pun harus memiliki kesamaan seperti minat dan hobi agar ruang lingkup interaksinya lebih mengecil, serta berteman dengan orang menggunakan identitas asli dan bukan anonim," katanya.
Menurut M Muzaqi, semakin tingginya aktivitas digital dalam keseharian, mestinya menuntut warganet untuk mampu meningkatkan literasinya agar tetap aman berselancar sehingga nantinya setiap individu dapat mengamankan penggunaan perangkat, menjaga data dan identitasnya, terhindar dari potensi penipuan, mengelola jejak digital, serta melindungi anak-anak dari bahaya konten negatif seperti cyberbullying.
Perundungan dapat diartikan sebagai perilaku agresif secara berulang yang bertujuan untuk menakuti, membuat marah, serta mempermalukan sasaran.
"Teknologi digital dapat memperluas ruang gerak masyarakat, namun juga bisa berdampak memunculkan potensi buruk.
Misalnya, penipuan dan pencurian akun. Kalau tidak bisa mengamankan akun media sosial, bisa jadi orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan mencuri dan nantinya bisa juga digunakan untuk menipu akun lainnya," katanya.