Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Apa Hubungannya Sekaten dengan Maulid Nabi Muhammad SAW? Berikut Penjelasannya

Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati pada 8 Oktober 2022. Simak penjelasan mengenai hubungan antara sekaten dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Apa Hubungannya Sekaten dengan Maulid Nabi Muhammad SAW? Berikut Penjelasannya
surakarta.go.id
Ilustrasi perayaan Upacara Sekaten di Keraton Surakarta (Solo). - Simak penjelasan hubungan sekaten dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Selain itu, sekaten juga sebagai sarana penyebaran agama Islam.

Istilah "sekaten" diambil dari bahasa Arab "syahadatain".

Namun, karena lidah orang Jawa sulit mengucapkan kata "syahadatain" maka pengucapannya menjadi "sekaten".

GREBEG SEKATEN. Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa sejumlah gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat peryaan Grebeg Sekaten di Kota Yogyakarta, Rabu (21/11/2018). Grebeg Sekaten merupakan prosesi adat dalam rangka memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW.
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI
GREBEG SEKATEN. Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa sejumlah gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat peryaan Grebeg Sekaten di Kota Yogyakarta, Rabu (21/11/2018). Grebeg Sekaten merupakan prosesi adat dalam rangka memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

Tradisi sekaten sudah dilaksanakan secara turun temurun dari zaman kerajaan Demak.

Perayaan sekaten tidak lepas dari Sunan Kalijaga.

Baca juga: Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Dalilnya Menurut sebagian Ulama

Mawi mengatakan bahwa selain sebagai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekaten juga sebagai akulturasi budaya.

"Bagaimanapun Islam datang ke tanah Jawa itu ketika situasi budaya dan tradisi non islam telah mengakar kuat."

Berita Rekomendasi

"Sehingga akulturasi ini sengaja dipilih oleh kanjeng Sunan Kalijaga sebagai jalan syiar," kata Mawi.

Sekaten masuk melalui proses penyesuaian terhadap adat istiadat, tradisi dan budaya Jawa pada saat itu.

Kemudian perayaan sekaten ditambahkan unsur dan nilai-nilai Islam di dalamnya.

Mawi menambahkan bahwa tradisi sekaten ini dapat menjadi pembalajaran bagi generasi muda untuk mengetahui adat istiadat serta budaya yang ada di indonesia.

(Tribunnews.com/Yurika)
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas