Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Generasi-Z Kerap Disebut Bermental Lemah dan Suka Buat Masalah, Benarkah? Ini Ulasan Psikolog

Generasi ini kerap dibandingkan dengan orang-orang yang lahir di tahun sebelumnya hingga kerap membuat masalah, benarkah?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Generasi-Z Kerap Disebut Bermental Lemah dan Suka Buat Masalah, Benarkah? Ini Ulasan Psikolog
istimewa
Gen Z dan millenials memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi benarkah? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Generasi-Z yang lahir antara 1996 dan 2012 sering disebut bermental lemah.

Generasi ini kerap dibandingkan dengan orang-orang yang lahir di tahun sebelumnya hingga kerap membuat masalah, benarkah?

Terkait hal ini, Psikolog Klinis sekaligus Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.

Baca juga: Kegiatan di Ruang Publik Makin Ramai hingga Muncul Tragedi, Begini Tips Amannya Menurut Psikolog

Menurutnya, perkembangan tiap generasi berbeda.

"Dan di sekitar usia muda memang ada sedikit perubahan kondisi psikologis sehingga mereka kesannya jadi lebih bermasalah," paparnya saat ditemui oleh Tribunnews di Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Namun, kata Anna, kalau mereka memang sudah punya kebiasaan baik dari dulu, maka tidak perlu terlalu khawatir.

Berita Rekomendasi

Hanya saja tetap harus selalu diingatkan, baik dari keluarga maupun dalam pertemanan.

Baca juga: Tim Esport RRQ Dilirik Brand Fashion Lokal untuk Gaet Generasi Z

Ia pun memberikan tips supaya kesehatan mental generasi-Z tetap terjaga dan survive.

Pertama, selalu melakukan olahraga secara rutin.

Generasi platinum atau kita kenal dengan sebutan ‘Gen Z’ tumbuh dengan teknologi komunikasi yang sudah sangat maju.
Generasi platinum atau kita kenal dengan sebutan ‘Gen Z’ tumbuh dengan teknologi komunikasi yang sudah sangat maju. (Shutterstock)

Kedua, selalu menjaga waktu tidur, tetap tujuh sampai delapan jam sehari.

Ketiga, kemudian jaga pola hidup sehat.

Beberapa di atas, benar-benar menjadi pondasi dasar.

Orangtua pun tetap perlu mengingatkan anak untuk melakukan kebiasaan sehat.

"Perlu diingatkan kembali pada mereka, ayo sehatkan tubuhmu dengan segala macam kebiasaan hidup sehat. Kemudian bisa ingatkan teman-teman kamu melakukan itu," paparnya lagi.

Terakhir, jangan lupa selalu berpikir positif.

Namun kata Anna, ketika sudah punya pikiran negatif, jangan sungkan untuk berbagi dengan orang-orang terdekat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas