Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini sudah menjadi rahasia umum bahwa mengkonsumsi air minum yang bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita.

Karena saat kita mengkonsumsi air tanah yang tidak dimasak maupun difilterisasi, bisa saja air tersebut mengandung racun berbahaya dan senyawa anorganik seperti timbal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Karena polusi yang terjadi di lingkungan dan kerusakan Sumber Daya Alam (SDA), maka membutuhkan cara untuk menyaring polutan ini dalam air minum.

Oleh karena itu, saat ini banyak orang yang mulai melirik water purifier karena kemampuannya untuk menghilangkan kotoran dari air.

Baca juga: Apakah Air yang Dimasak Sampai Mendidih Aman Dikonsumsi? Simak Penjelasan Water Specialist

Perlu diketahui, water purifier diklaim mampu membersihkan sekitar 97 persen bakteri, virus dan elemen lain yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Water Specialist dan Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus Supervisor Coway Water Quality Laboratory, Rofiq Iqbal, ST.,M.Eng.,Ph.D., menjelaskan bahwa layak atau tidaknya air untuk diminum, tentunya harus dilihat pula dari total kandungan zat dalam air tidak kasat mata atau Total Dissolved Solids (TDS).

Ia menjelaskan bahwa pengukuran TDS biasanya tidak hanya dapat dilakukan dengan mengandalkan indera penglihatan manusia yang terbatas.

"Oleh karenanya, penggunaan alat TDS meter yang dengan mudah diakses masyarakat menjadi cara paling sederhana dan valid untuk melihat apakah masih terdapat kandungan benda padat dalam air," jelas Iqbal, dalam Media Gathering 'In-Home Experience with Coway' di Bale Nusa, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

Ia menyebut bahwa batasan TDS telah ditentukan oleh Peraturan Krmenterian Kesehatan yakni di bawah 500 Parts Per Million (PPM).

Sehingga air minum dapat dinyatakan aman untuk dikonsumsi.

"Dalam peraturan Kementerian Kesehatan, terdapat batasan TDS yang telah ditentukan untuk memastikan keamanan air minum, yaitu TDS di bawah 500 Parts Per Million (PPM)," kata Iqbal.

Sementara itu Coway Water Quality Laboratory Manager, Jane Gulo mengatakan bahwa ada standar baku yang harus dipenuhi untuk menentukan apakah air minum layak dikonsumsi atau tidak.

Baca juga: Etilen Glikol Diduga Picu Gangguan Ginjal, Amankah Pada Plastik Kemasan Air Minum?

"Jika kita mengacu pada regulasi di Indonesia, tentunya air minum yang layak dikonsumsi harus memenuhi standar baku mutu berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010," kata Jane.