Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Doa Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023, Dibaca Setelah Shalat Magrib

Inilah bacaan doa malam Nisfu Syaban yang jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023. Doa malam Nisfu Syaban dibaca setelah shalat Magrib dan surat Yasin.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
zoom-in Doa Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023, Dibaca Setelah Shalat Magrib
i.insider.com
ILUSTRASI Berdoa - Inilah bacaan doa malam Nisfu Syaban yang jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023. Doa malam Nisfu Syaban dibaca setelah shalat Magrib dan surat Yasin. 

TRIBUNNEWS.COM - Malam Nisfu Syaban adalah peringatan pada 15 bulan Syaban yang kerap disebut sebagai malam pengampunan dosa.

Tahun ini, malam Nisfu Syaban jatuh pada Selasa, 7 Maret 2023 atau besok malam.

Hal ini berdasarkan pemantauan hilal yang dilakukan Tim Falakiyah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Aceh.

Ahli Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra mengatakan, Nisfu Syaban jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023.

"InsyaAllah 15 Syaban 1444 H bertepatan dengan Rabu, 8 Maret 2023, maka malam Nisfu Syaban adalah Selasa atau malam Rabu mulai ba'da Magrib," ujarnya dikutip dari SerambiNews.com.

Baca juga: Bisa Dikerjakan di Malam Nisfu Syaban 2023, Ini Tata Cara dan Bacaan Shalat Tasbih

Saat momen ini datang, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa malam Nisfu Syaban.

Doa malam Nisfu Syaban dibaca setelah shalat Magrib dan membaca surat Yasin.

BERITA REKOMENDASI

Inilah bacaan doa malam Nisfu Syaban disertai lafal latin dan arti:

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلّم

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Washollallahu ala sayyidina muhammadin waala alihi wasohbihi wasallam.

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,


Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.

Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.

Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: "Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab."

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.

Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.

Inilah doa serta amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban.
Malam Nisfu Syaban adalah peringatan pada 15 bulan Syaban yang kerap disebut sebagai malam pengampunan dosa. (freepik.com)

Baca juga: Keutamaan Malam Nisfu Syaban 2023, Lengkap dengan Jadwal Puasa dan Bacaan Niatnya

Lantas, kapan doa malam Nisfu Syaban dibaca?

Dosen IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan mengatakan, pada malam Nisfu Syaban atau setelah shalat Magrib, kita bisa membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.

Niat yang pertama membaca Surat Yasin adalah meminta kepada Allah supaya diberikan umur panjang.

Kemudian, niat yang kedua meminta Allah SWT supaya diberikan keselamatan, dijauhkan dari bahaya apapun.

Lalu, niat ketiga agar diberikan kekayaan hati.

Barulah setelah selesai membaca Surat Yasin, ada doa Nisfu Syaban.

"Sesudah membaca Surat Yasin yang ketiga ini, dianjurkan membaca doa yang dibaca waktu malam Nisfu Syaban," ungkap Sulhani Hermawan dalam acara OASE.

Lebih lanjut, Sulhani menerangkan, malam Nisfu Syaban adalah malam istimewa yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban.

"Malam Nisfu Syaban artinya pertengahan bulan Syaban. Nah, tetapi yang diambil itu terutama malam ke-15."

"Perpindahan harinya itu setelah matahari tenggelam," kata Sulhani.

"Tanggal 15 Syaban mulainya ya waktu Maghrib itu," tambahnya.

Pada malam Nisfu Syaban, kaum Muslimin meyakini dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, umat Islam diminta untuk memperbanyak doa kepada Allah, memohon ampun, membaca Al Quran, hingga membaca doa saat malam Nisfu Syaban.

Hal senada juga disampaikan Penyuluh Agama Islam Honorer (PAH) KUA Sarang 2 Rembang, Kusnaidi.

Dikutip dari jateng.kemenag.go.id, umat Islam dianjurkan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali pada malam Nisfu Syaban.

Kemudian diiringi dengan permintaan berupa keberkahan pada umur, harta, dan hajat lainnya.

Permintaan ini tidak perlu dipersoalkan karena tidak ada masalah secara syar'i di situ.

"Yang dibaca adalah salah satu surat di dalam Al-Quran. Pihak yang diminta juga tidak lain adalah Allah SWT."

"Mereka juga meminta yang baik-baik untuk kemaslahatan dunia dan akhirat, baik pribadi maupun kepentingan umum," kata dia.

Kusnaidi juga menjelaskan, secara harfiyah istilah Nisfu Syaban adalah hari atau malam pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban.

"Rasulullah saw bersabda, lima malam yang apabila kita berdoa pada malam-malam tersebut, maka doa tersebut tidak ditolak."

"Yaitu awal malam Bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha," kata Kusnaidi.

Imam Ghazali mengistilahkan, malam Nisfu Syaban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).

Menurut Imam Al-Ghazali, lanjut Kusnaidi, pada malam ke-13 bulan Syaban, Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hamba-Nya."

Sementara pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.

Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun.

"Karena pada malam ke-15 bulan Syaban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala," jelasnya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Suci Bangun DS) (SerambiNews.com/Muhammad Nasir)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas