Ada Dua Permasalahan Rambut Terbanyak di Indonesia, Ini Faktor Penyebabnya
Selain karena penampilan, rambut berfungsi melindungi kulit kepala dari bahaya paparan sinar matahari yang dapat merusak kulit.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selain karena penampilan, rambut berfungsi melindungi kulit kepala dari bahaya paparan sinar matahari yang dapat merusak kulit.
Tidak heran, setiap orang berusaha menjaga kesehatan rambut.
Baca juga: Jahe Terbukti Ampuh Atasi Rambut Rontok, Begini Cara Praktis Memakainya
Sayangnya, banyak sekali permasalahan rambut yang dihadapi.
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin Bamed menjelaskan dr. Mohammad Yoga Adi Waskito, Sp.D.V.E menyebutkan jika terdapat banyak jenis kelainan rambut yang dapat dialami seseorang.
"Di Indonesia sendiri ada dua permasalahan rambut terbanyak. Pertama, Alopesia Areata atau kerontokan yaitu persen dan Alopesia Androgenetika yaitu kebotakan sebanyak 31,2 persen," ungkapnya pada konferensi pers Bamed Hair Care di Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Kerontokan merupakan salah satu masalah rambut yang paling sering dialami.
Kerontokan rambut yang berlebih dapat menyebabkan kebotakan.
Kebotakan akibat pengaruh hormonal, atau atau Alopesia Androgenetika (AGA), terjadi pada hampir 50 persen penduduk dunia.
Menurut dr Mohammad Yoga, ada dua penyebab kelainan pada rambut, yaitu bawaan (genetik) dan didapat.
Faktor penyebab yang didapat mencakup efek samping obat, efek hormon, setelah melahirkan, stres, dan perawatan rambut yang salah.
Selain itu perawatan rambut yang salah juga dapat memicu terjadinya kelainan rambut.
Misalnya seperti sering mewarnai rambut, mencuci rambut secara berlebihan dan menyisir rambut berlebihan.
"Selain itu pemanasan rambut dengan suhu tinggi dan berulang kali, sering berjemur di bawah sinar matahari juga dapat memicu kelainan rambut,” tutupnya.
--