Rasa Bahagia di Sekolah Tingkatkan Motivasi Belajar, Matematika Pun Terasa Mudah
Riset ini menunjukkan 90 persen anak dan orang dewasa setuju bahwa edukasi mengenai kebahagiaan di sekolah sama pentingnya dengan pelajaran formal.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnnews.com, Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei menunjukkan jika rasa bahagia bisa memotivasi anak untuk belajar.
Dari survei pendapat para guru yang mengatakan bahwa 80 persen dari total anak yang tergabung dalam pilot program menunjukkan peningkatan motivasi untuk belajar.
Riset ini dilakukan dalam rangkaian program The Happiness Project, Wall’s, brand es krim milik Unilever.
Baca juga: Bisa Tingkatkan Mood, Bolehkah Konsumsi Es Krim Tiap Hari?
Tujuannya ingin menjangkau lebih banyak anak-anak di setiap sudut dunia untuk dapat mengerti mengenai makna kebahagiaan sesungguhnya.
Rasa bahagia itu bisa digapai dengan musah. Salah satunya dengan es krim.
Es krim telah terbukti secara ilmiah memicu respons di otak yang menghasilkan perasaan bahagia.
Pada perayaan International Day of Happiness, dengan misi untuk menebarkan kebahagiaan di dunia, Wall's mengumumkan aspirasi untuk menargetkan 3 juta anak untuk ikut meramaikan The Happiness Project.
Setelah berkolaborasi dan melakukan riset bersama Project Everyone, ditemukan bahwa 69 persen dari total responden anak tidak merasa bahagia karena rasa kesepian.
Riset yang Wall’s lakukan juga menunjukkan 90 persen anak dan orang dewasa di seluruh dunia setuju bahwa edukasi mengenai kebahagiaan di sekolah sama pentingnya dengan pelajaran formal, seperti matematika.
Motivationslyftet, Organisasi yang memperkenalkan The Happiness Project di sekolah-sekolah Swedia mengatakan jika visi dari Motivationslyftet sendiri adalah membangun sekolah yang holistik — anak-anak dan remaja tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik tetapi juga dilatih untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan di masa depan sambil tetap memperhatikan kesehatan fisik dan mental.
Program ini lahir di tengah pandemi yang memengaruhi kebahagiaan anak-anak dengan tujuan mengingatkan kembali pentingnya rasa nyaman dan juga bahagia sebagai bagian dari pembelajaran sosial dan emosional.
Dalam setahun terakhir, sebanyak 135.000 anak di Indonesia, Pakistan dan Turki telah mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari The Happiness Project sebelum resmi diluncurkan di berbagai negara lain.
Saat ini, Wall’s dan Project Everyone akan membawa kebahagiaan yang serupa kepada sekolah-sekolah di kawasan Eropa - seperti Jerman, Swedia, Asia Tenggara dengan memberikan edukasi pentingnya memahami arti kebahagiaan sejak dini.
Program ini diharapkan akan mendampingi anak-anak dalam pengembangan kapasitas diri yang dapat membantu mereka agar menjalani hidup dengan lebih bahagia.
The Happiness Project telah mendapat dukungan dari berbagai ilmuwan ahli untuk memberi edukasi yang lebih luas tentang kebahagiaan ke banyak sekolah di dunia.
Para ahli dalam bidang kesejahteraan ini percaya, bahwa ada beberapa kunci menuju kebahagiaan yang penting untuk anak-anak ketahui sejak usia dini.
Lima kunci tersebut pun disebut sebagai 5B, yang kemudian membentuk pilar The Happiness Project, antara lain berteman, bergerak, bersyukur, berbuat baik, dan berkreasi.
“Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang hanya ditentukan oleh diri kita sendiri atau lingkungan. Berbagai hal lain, termasuk memelihara hubungan sosial, aktif dalam komunitas, dan menjaga kesehatan mental, telah terbukti berhasil dalam menaikkan tingkat kebahagiaan seseorang. Sebagai seseorang yang telah memberikan banyak edukasi mengenai kebahagiaan selama satu dekade terakhir, saya sangat mendukung adanya program The Happiness Project,” kata Lord Richard Layard, editor World Happiness Report dan Professor Emeritus bidang ekonomi di LSE.
“Saya menaruh keyakinan besar pada program ini, melihat keefektifan pilot program ini. Tentunya, saya sangat tidak sabar melihat perkembangan program ini di lebih banyak negara lagi di dunia, termasuk Inggris,” tambahnya.
Jeffrey Sachs, editor World Happiness Report menambahkan, “Melalui The Happiness Project, Wall’s dan Project Everyone memiliki tujuan mulia membantu anak-anak di dunia untuk mengembangkan keterampilan sosial dan personal yang kemudian berguna untuk meningkatkan kebahagiaan mereka.
Program garapan Wall’s dan Project Everyone ini sangat menginspirasi kita semua untuk lebih memperhatikan well-being dan mengenalkan pentingnya rasa bahagia ke orang-orang di sekitar kita, khususnya anak-anak dan generasi muda.”
Hira Triadi, Direktur Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk menyampaikan “Wall’s percaya bahwa kebahagiaan adalah hak bagi semua orang tanpa terkecuali.
Hal ini sejalan dengan purpose dari Wall’s, dengan komitmen untuk membuat #SemuaJadiHappy apapun suku ras, latar belakang dan agamanya. Selama lebih dari 30 tahun, Wall’s telah menebarkan kebahagiaan melalui es krim di Indonesia, namun kami ingin kebahagiaan konsumen tidak hanya berhenti di situ saja.
Pihaknya terus berkomitmen untuk menciptakan unbroken chain of happiness—sebuah rantai kebahagiaan yang tidak terputus.
Mulai dari proses produksi tiap es krim kami hingga sampai ke tangan para konsumen.”
“Kami melihat bahwa semua orang, anak-anak dan generasi muda serta termasuk juga para orang tua, membutuhkan edukasi mengenai kebahagiaan. Oleh karena itu, kami tergerak untuk menghadirkan serta menjalankan The Happiness Project sebagai solusi atas tantangan tersebut. Perlahan namun pasti, kami akan terus berusaha untuk mengembangkan program ini ke berbagai negara di dunia,” tambahnya.
Sejak didirikan pada awal abad ke-20, nilai-nilai Wall's selalu berhubungan erat dengan kebahagiaan.