Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Dzikir setelah Sholat Subuh, Tulisan Latin dan Artinya

Berikut ini bacaan dzikir setelah shalat subuh dalam tulisan latin lengkap dengan terjemahannya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
zoom-in Bacaan Dzikir setelah Sholat Subuh, Tulisan Latin dan Artinya
Freepik
ilustrasi dzikir - Cacaan dzikir setelah shalat subuh dalam tulisan latin dan artinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kata dzikir berakar pada bahasa arab yang berarti mengingat atau/dan menyebut.

Dzikir adalah bacaan yang disyariatkan di dalam Islam.

Secara umum dzikir merupakan hal yang dianjurkan atau sunnah.

Dzikir dapat menjadi wajib apabila ia termasuk dari bacaan pada ibadah yang diwajibkan, seperti dzikir yang menjadi bagian dari bacaan shalat.

Baca juga: Bacaan Dzikir setelah Sholat Magrib, Tulisan Latin dan Artinya

Dzikir Setelah Shalat Subuh

Berikut ini bacaan dzikir setelah shalat subuh, dikutip dari Buku Saku Tuntunan Doa dan Dzikir Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

1. Membaca istighfar sebanyak tiga kali [HR. Ahmad],

BERITA REKOMENDASI

Astagfirullaah (3x)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah

2. Membaca dzikir allhumma antasSalaam…, [HR. Muslim]

Allahuma antas-salaam wa minkassalaam tabaarakta yaa dzal-Jalaali walIkraam

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Damai dan dariMu (datang) kedamaian; Maha pemilik segala keberkahan wahai Allah, Tuhan pemilik keagungan dan kemuliaan.

3. Untuk shalat Subuh, setelah membaca dua dzikir di atas, selanjutnya membaca dzikir di bawah ini sebanyak 10 kali. [HR. Ahmad]

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, biyadihil-khairi, yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. (10x).

Artinya: Tiada sesembahan selain Allah semata dan satu-satunya. Tiada sekutu atasNya, Milik-Nyalah segala kekuasaan dan kerajaan dan bagi-Nya setiap pujian, dalam genggaman-Nyalah segala kebajikan, Ia yang Maha menghidupkan lagi mematikan, dan Dialah Zat yang Maha berkuasa atas segala sesuatu .

4. Setelah membaca dzikir di atas sebanyak sepuluh kali, dilanjutkan dengan membaca dzikir di bawah ini sebanyak tujuh kali, [HR. Ahmad]

Allahumma ajirnii minan-naar (7x).

Artinya: Ya Allah lindungi aku dari neraka

5. Kemudian membaca dzikir, [HR. Muslim]

Laa ilaaha ilallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, biyadihil-khairi, wa huwa ‘alaa kulli syai`in qadiir. Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi, laa ilaaha illallaahu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun-ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts-tsanaa`ul-husna, laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahuddiina wa law karihal-kaafiruuna.

Artinya: Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan pujian, Di tanganNya kebaikan, Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milikNya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.

6. Membaca dzikir berikut, [HR. Ahmad]

Allahumma laa maani‘a limaa a‘athaita walaa mu‘athiya limaa mana‘tha wa laa yanfa‘u dzal-jaddu minkal jaddu.

Artinya: Ya Allah tidak ada satu pun yang dapat menghalangi apa saja yang telah Engkau berikan, dan tidak ada satu pun yang mampu memberi apa saja yang Engkau cegah, dan tidak ada satu pun kekayaan yang dimiliki seseorang dapat berguna untuk menyelamatkan dari-Mu

7. Membaca ayat kursi, [HR. Al-Thabrani]

Allahu laa ilaaha illaa huwa, al-hayyulqayyuum, laa ta`khudzuhu sinatuw-wa laa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardhi, man dzal-ladzii yasyfa‘u ‘indahuuu illaa bi`idznih, ya’lamu maa baina aydiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bi syai`im-min ‘ilmihii illaa bimaa syaa`, wasi‘a kursiyyuhussamaawaati wal-ardhi, wa laa ya`uduhuu hifzhuhumaa wa huwal-‘aliyyul-‘azhiim.

Artinya:

Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. MilikNyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izinNya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka.

Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmuNya, kecuali apa yang Dia kehendaki.

Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Maha Agung.

8. Membaca Allahumma a‘inniii…, [HR. AlHakim].

Allahumma a‘innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika

Artinya: Ya Allah tolonglah aku dalam mengingatMu, dan bersyukur pada-Mu dan beribadah secara baik kepada-Mu.

9. Membaca tasbih 33 kali; tahmid 33 kali; takbir 33 kali serta laa ilaaha illallaahu…, [HR. Muslim]

Subhaanallaah (33x) Alhamdulillaah (33x) Allahu Akbar (33x)

Laa ilaaha ilallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai`in qadiir.

Artinya: Tiada sesembahan selain Allah semata dan satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan kekuasaan, milik-Nya pula setiap pujian, dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

10. Membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas. [HR. Abu Dawud, al-Nasa`i dan Ahmad]

Al Ikhlas

Qul Huwallahu ahad, Allahush-shamad, Lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakun
lahuu kufuwan ahad

Artinya; Katakanlah (Nabi Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.

Al Falaq

Qul a‘uudzu bil-falaq, min syarri maa khalaq, wa min syarri gaasiqin idza waqab, wa min syarrin-naffaatstsaati fil- ‘uqad, wa min haasidin idzaa hasad.

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh). Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dari kejahatan perempuanperempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya). Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

An Nas

Qul a‘uudzu bi rabbin-naas, malikin-naas, ilaahin-naas, min syarril-waswaasil-khannaas, alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas, minal-jinnati wan-naas.

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

Baca juga: Dzikir dan Doa setelah Sholat Tahajud: Arab, Latin dan Terjemahan

Waktu dan Adab Dzikir

Beberapa ayat al-Quran secara jelas menyebutkan waktu-waktu di dalam berdzikir baik itu dzikir dalam pengertian luas, yaitu mengingat Allah, maupun berdzikir dengan pengertian mengucapkan lafal seperti tahlil dan tahmid.

Kebanyakan ayat pada menyebutkan bahwa dzikir dapat dilakukan sepanjang hari, baik pagi, siang maupun malam hari (Q.S. Taha [20]: 130; alTaubah [24]: 3637; Ali Imran [3] 41).

Hal ini menunjukkan bahwa pada hakikatnya mengingat Allah memang harus senantiasa dilakukan oleh setiap mukmin dan kapan pun.

Terdapat juga dalil yang menunjukkan waktu waktu tertentu dalam berdzikir.

Seperti dianjurkannya berdzikir setiap selesai shalat (Qaf [50]: 3940).

Ada pula yang menyebutkan dzikir di pertengahan malam dan saat terbenamnya bintang Thur [52]: 4849).

Adapun adab di dalam berdzikir sebagai berikut:

1) Dilaksanakan dengan suara pelan

2) Tidak dengan suara keras

3) Dilakukan secara sendiri-sendiri

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas