Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bacaan Surat Pendek An-Nas: Lengkap Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir Singkat

Berikut ini simak bacaan surat pendek An-Nas lengkap dengan tulisan Arab, latin, terjemahan hingga tafsir singkat.

Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Nuryanti
zoom-in Bacaan Surat Pendek An-Nas: Lengkap Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir Singkat
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GAN
Ilustrasi membaca Alquran - Simak bacaan surat pendek An-Nas. 

TRIBUNNEWS.COM - Bacaan Surat An-Nas lengkap dengan tulisan Arab, latin, terjemahan, dan tafsir singkat.

Surat An-Nas merupakan surat penutup dalam Alquran (surat ke-114).

An-Nas berarti manusia, dan termasuk ke dalam surah makiyah.

Surat An-Nas terdiri dari 6 ayat.

Isi surat An-Nas berupa anjuran agar manusia memohon perlindungan kepada Allah SWT terhadap hasutan setan di dalam diri.

Baca juga: Bacaan Surat Pendek At-Tariq, Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan surat An-Nas, dalam tulisan Arab, latin, dan artinya:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

BERITA REKOMENDASI

Bacaan latin: qul a’ụżu birabbin-nās

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia

مَلِكِ النَّاسِۙ

Bacaan latin: malikin-nās

Artinya: Raja manusia


اِلٰهِ النَّاسِۙ

Bacaan latin: ilāhin-nās

Artinya: Sembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

Bacaan latin: min sharril-waswāsil-khannās

Artinya: Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

Bacaan latin: allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās

Artinya: Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Bacaan latin: minal-jinnati wan-nās

Artinya: Dari (golongan) jin dan manusia.

Tafsir Surat An-Nas

Dikutip dari quran.kemenag.go.id, berikut ini tafsir surat An-Nas.

Tafsir singkat surat An Nas ayat 1-6, dikutip dari quran.kemenag.go.id:

1. Ayat 1:

Pada ayat pertama, Allah memerintahkan Nabi Muhammad dan seluruh umatnya agar memohon perlindungan kepada Allah yang menciptakan, menjaga, menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia.

Allah telah memberi nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya.

2. Ayat 2:

Allah adalah Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan Dia Mahakaya sehingga tidak membutuhkan manusia.

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan, Dia adalah yang memiliki dan yang mengatur semua syariat, yang membuat undang-undang, peraturan-peraturan, dan hukum-hukum agama.

Manusia yang mematuhinya akan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat.

3. Ayat 3:

Allah menambah penjelasan, Dia adalah yang menguasai jiwa manusia dengan kebesaran-Nya.

Manusia tidak mengetahui kekuasaan Allah secara keseluruhan dan mereka tunduk kepada-Nya dengan sepenuh hati, sesungguhnya mereka tidak mengetahui bagaimana datangnya dorongan hati kepada mereka itu.

Hanya manusia yang memiliki akal akan menyadari hanya kepada Allah mereka harus tunduk dan hanya Dia saja yang berhak untuk disembah.

Allah menyatakan dalam ayat-ayat ini bahwa Dia Raja manusia, Pemilik manusia dan Tuhan manusia.

Dia adalah Tuhan segala sesuatu.

4. Ayat 4:

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan manusia agar berlindung kepada Allah dari kejahatan bisikan setan yang senantiasa bersembunyi di dalam hati manusia.

Bisikan dan rasa was-was yang berasal dari godaan setan itu jika dihadapkan kepada akal yang sehat akan kalah dan orang yang tergoda menjadi sadar kembali.

Manusia yang kembali mengingat Allah akan terlindung dari bisikan setan.

Allah memerintahkan manusia agar selalu mengingat-Nya karena setan akan menunggu manusia lalai dalam mengingat Tuhannya.

5. Ayat 5:

Allah menerangkan dalam ayat ini, bisikan setan itu tersembunyi dan ditiupkan ke dalam dada manusia.

Allah memberi petunjuk dalam surah ini agar manusia memohon pertolongan hanya kepada Allah.

Hal yang terpenting dalam agama adalah menghadapkan diri dengan penuh keikhlasan kepada Allah, baik dalam ucapan dan perbuatan.

Manusia juga wajib memohon perlindungan kepada-Nya dari segala godaan setan yang ia sendiri tidak mampu menolaknya.

6. Ayat 6:

Allah menerangkan jenis godaan setan dapat datang dari jin atau manusia.

Setan-setan sering menampakkan diri sebagai penasihat yang ikhlas.

Namun, ia akan mundur jika manusia berhasil menghardiknya.

Jika manusia memperhatikan perkataan setan, maka setan akan melanjutkan godaanya secara berlebih-lebihan.

Sehingga, manusia akan kesulitan menolak perkataan setan.

(Tribunnews.com/ Salma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas