Jangan Biarkan Anak Main Sendiri, Orang Tua Perlu Temani Mereka, Ketahui Dampak Positifnya
Sebagian orang tua membiarkan anaknya main sendiri. Biasanya mereka membiarkan anak mereka bermain gawai.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zaman sekarang anak-anak cenderung punya ketertarikan lebih pada gawai atau perangkat elektronik.
Ketertarikan ini pun ditambah dengan sebagian orang tua yang menyerahkan gawai kepada anak untuk bermain.
Padahal, anak jangan dibiarkan main sendiri. Perlu orang lain untuk bermain.
Menurut Psikolog Keluarga, Saskhya Aulia Prima, anak yang ketika bermain ditemani orangtua atau temannya, dapat menerima banyak manfaat baik.
Baca juga: Pandangan Psikolog Keluarga Tentang Ibu di Brebes Aniaya Anak hingga Tewas
Bermain bersama dengan orang lain atau social of affective play dapat membangun hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dengan orang tersebut, dalam hal ini mungkin orangtua.
"Ternyata, anak-anak bermain sendiri dan bersama-sama itu manfaatnya berbeda," ungkapnya pada acara konferensi pers pembukaan arena bermain NERF Challenge di Mal Gandaria City, Sabtu (17/6/2023).
Mamfaat pertama adalah membangun koneksi lewat interaksi bermain bersama antara anak dengan orangtua.
Bermain adalah cara paling ideal buat orangtua dan anak untuk saling berinteraksi dan terkoneksi.
"Ini penting banget di zaman sekarang yang kita dikit-dikit liat gawai. Jadi fokusnya ketika main sama anak lihat handphone," tegasnya.
Banyak anak-anak yang mencari jawaban akan pertanyaan mereka di internet.
Padahal pertanyaan tersebut bisa ditanyakan pada orangtua.
"Dimulai dari interaksi sosial paling bagus dengan berkoneksi bermain sehari-hari," urai Saskhya
Kedua, jika bermain biasanya orangtua lebih bisa mengeluarkan emosi positif,
Misalnya selama bermain aktif, lebih banyak tertawa dan bersemangat.
Situasi ini membangun anak tidak punya permasalahan pada perilaku.
"Masalah perilaku misalnya agresif, masalah jadi sekolah juga jadi berkurang. Karena sudah kenyang," tuturnya.
Ketiga, dengan bermain bersama, anak lebih aktif bergerak sekaligus menumbuhkan rasa berani.
Selain itu, bermain bersama juga lebih melatih diri terhadap daya tahan stres.
"Dan semakin antusias ayahnya, semakin hangat responsif, mendorong semua aspek perkembangan baik berpikir, kecerdasan, emosis, sosial lain menjadi cepat banget," kata Saskhya menjelaskan.
Oleh karenanya, yang seru bukan dibelikan mainan, tapi ajak main bersama.