Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Saran Abie Kurniawan Agar Tak Kegerahan Pakai Jas Bahan Wol di Iklim Tropis

Kemajuan teknologi serta inovasi dari para desainer hingga akhirnya mampu memproduksi kain wol berkualitas tinggi yang cocok dengan iklim tropis

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Saran Abie Kurniawan Agar Tak Kegerahan Pakai Jas Bahan Wol di Iklim Tropis
Ist
Abie Kurniawan, seorang desainer. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata 

TRIBUNNEWS.COM - Bahan wol disebut bahan terbaik untuk jas. Sebab, membuat penampilan seseorang menjadi lebih berkharisma dan classy.

Bahan wol berasal dari bulu domba atau hewan berbulu tebal lainnya. Teksturnya tebal dan lentur.

Umumnya bahan tersebut dikenakan oleh masyarakat yang tinggal di empat musim. Khususnya di musim gugur dan musim dingin.

Sebab bahan wol membuat seseorang yang mengenakannya merasa hangat dan nyaman.

Lantas bagaimana jika mengenakan jas bahan wol di wilayah tropis? Apakah tetap nyaman dan tidak kegerahan?

Baca juga: Curhat Abie Kurniawan Tentang Kegagalannya, Kini Sukses Jadi Desainer Ternama

Menurut Abie Kurniawan, founder Kaye Brothers Tailor, meski umumnya busana berbahan wol dikenakan pada daerah beriklim dingin, kain wol bisa jadi alternatif terbaik bagi mereka yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia.

Berita Rekomendasi

Ini berkat kemajuan teknologi serta inovasi dari para desainer hingga akhirnya mampu memproduksi kain wol berkualitas tinggi yang cocok dengan iklim tropis

“Ada kain wol dengan gramasi yang lebih kecil agar cocok dengan cuaca Indonesia. Jadi dari tekstur tidak tebal, justru lebih ringan dan adem," ucapnya.

Ia menilai soal gramasi kecil itu bukan berarti kualitas bahan jelek atau ringkih.

"Justru proses produksi kain wol inilah yang paling challenging. Detailnya lebih spesifik,” tutur Abie Kurniawan.

Ia menambahkan keistimewaan kain wol alami cenderung lebih dinamis dibandingkan kain wol campuran. Selain lembut,  tampilan jas secara keseluruhan jadi lebih loose atau jatuh sempurna.

Saat ini pihaknya menjalin kolaborasi dengan salah satu produsen wol asal Huddersfield, Inggris, yang dikenal sebagai pioner ‘british wool’ sejak tahun 1869.

“Menurut penduduk setempat, air di sana itu “magical” sehingga saat digunakan untuk mencuci wool yang masih mentah, akan menghasilkan kualitas yang sangat berbeda, special, dan bahkan termasuk yg terbaik di kelas dunia. Apalagi pascarevolusi industri, mereka mengombinasikan dengan teknologi. Kualitasnya semakin meningkat,” jelas Abie Kurniawan.

Tak heran bila dari segi harga, british wool besutan Huddersfield ini bisa menyentuh angka Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per set.

Melalui kolaborasi ini, ia berharap orang Indonesia dapat merasakan mengenakan setelan jas bahan terbaik di dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas