Susu Kental Manis Bukan Susu? Simak Sejarahnya Yuk!
Anggapan bahwa susu kental manis bukan susu itu kurang tepat. Yuk, simak asal usul dan penjelasan sejarah susu kental manis!
Penulis: Matheus Elmerio Manalu
Editor: Anniza Kemala
TRIBUNNEWS.COM - Pisang goreng merupakan salah satu hidangan khas Indonesia yang sering menjadi pilihan lezat untuk sarapan dan sering kali ditambahkan susu kental manis agar makin nikmat. Namun, sekarang yang jadi persoalan adalah masih terdapat anggapan bahwa susu kental manis bukan susu. Apakah ini salah atau benar? Yuk simak penjelasannya!
Di kalangan masyarakat, memang masih terdapat anggapan bahwa susu kental manis bukan susu. Oleh karena itu, penting untuk masyarakat memahami bahwa produk ini sebenarnya berasal dari sejarah panjang pengolahan susu. Jadi anggapan susu kental manis bukan susu adalah pemahaman yang kurang tepat.
Jika menilik lebih dalam, sejarah bahan pelengkap yang serbaguna ini dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-19 ketika teknik penguapan dan konservasi makanan pertama kali diperkenalkan. Susu kental manis pertama kali ditemukan oleh pebisnis asal Amerika Serikat bernama Gail Borden pada tahun 1851.
Sebagai penemu, ia membuat produk tersebut dengan merebus susu sapi murni pada suhu di atas 180 derajat celsius hingga mengental dan menciptakan rasa nikmat, serta bisa dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Proses pembuatan ini menjelaskan bahwa susu kental manis masih merupakan produk susu yang berasal dari sumber asli, yakni susu sapi. Dengan demikian, bahan makanan serbaguna ini tetap memiliki susu dalam proses pembuatannya, yang makin menegaskan anggapan susu kental manis bukan susu hanyalah mitos belaka.
Kekeliruan ini juga sudah dibantah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menegaskan bahwa susu kental manis termasuk dalam kategori produk susu. Pernyataan ini tertuang lewat Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Perka BPOM) Nomor 21 Tahun 2016 serta pedoman dari Codex Alimentarius Commission (CAC).
Dalam peraturan tersebut, BPOM menjelaskan susu kental manis adalah produk susu yang melalui proses pengolahan dengan cara menghilangkan sebagian air dari campuran susu dan gula, sehingga mencapai tingkat kepekatan tertentu.
Peraturan ini makin menegaskan bahwa kekeliruan mengenai susu kental manis bukan susu kurang tepat. Apalagi bahan-bahan yang dipakai dalam pengolahan bahan serbaguna ini memang lazim digunakan dalam industri pangan. Sehingga produk olahan susu satu ini aman untuk dikonsumsi.
Baca juga: Aman untuk Bumil, Susu Kental Manis Bukan Susu Biasa
Manfaat susu kental manis
Kandungan susu kental manis aman dikonsumsi, dengan berbagai manfaat yang bisa didapatkan, salah satunya menjadi sumber untuk memenuhi kebutuhan kalori harian.
Pasalnya, setiap satu saset susu kental manis mengandung kalori sekitar 130 kkal yang dilengkapi kaya gizi, sehingga sangat pas dijadikan bahan pelengkap untuk menu sarapan untuk keluarga Indonesia.
Sebagai pelengkap kebutuhan kalori harian, tentunya bahan serbaguna ini bukanlah satu-satunya sumber gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kamu juga perlu menyeimbangkannya dengan asupan bergizi dan aktif berolahraga.
Berbicara soal asupan kalori harian, perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki kebutuhan kalori harian berbeda, tergantung usia, jenis kelamin, jenis aktivitas harian, berat badan dan tinggi badan. Menurut Kementerian Kesehatan RI, pada umumnya kebutuhan rata-rata asupan kalori harian untuk pria dewasa adalah 2.500 kalori, sementara perempuan sebanyak 2.000 kalori.
Jadi, dengan manfaat susu kental manis, kamu bisa mendapatkan pelengkap kebutuhan kalori harian, yang sangat cocok dikombinasikan dengan berbagai menu sarapan sebelum memulai hari dan menjalankan aktivitas seharian.