Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Niat Puasa Ramadhan: Tulisan Arab, Latin dan Artinya, Lengkap dengan Waktu Membacanya

Bacaan niat Puasa Ramadhan, lengkap tulisan arab, latin dan artinya, dibacakan pada setiap malam bulan Ramadhan, setiap selesai shalat Tarawih.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Niat Puasa Ramadhan: Tulisan Arab, Latin dan Artinya, Lengkap dengan Waktu Membacanya
NET
Niat puasa Ramadhan - Bacaan niat Puasa Ramadhan, lengkap tulisan arab, latin dan artinya, dibacakan pada setiap malam bulan Ramadhan, setiap selesai shalat Tarawih. 

TRIBUNNEWS.COM - Bacaan niat Puasa Ramadhan, lengkap tulisan arab, latin dan artinya.

Niat Puasa Ramadhan biasanya dibacakan pada setiap malam bulan Ramadhan, setiap selesai shalat Tarawih atau ketika makan sahur.

Membaca niat Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun yang wajib dilakukan setiap muslim yang hendak berpuasa.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Sebagai penegasan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan, berikut bacaan Niat Puasa Ramadhan yang hendaknya dibaca setiap malam hari atau sebelum waktu fajar:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”

Dilansir MUI, puasa wajib seperti puasa Ramadhan, qada, dan nazar, seseorang harus berniat di malam hari sebelum terbit fajar.
Berbeda halnya puasa sunnah, yang lebih longgar, seseorang boleh baru berniat di siang harinya.

Baca juga: Doa Niat Puasa Ganti Ramadhan karena Haid: Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berita Rekomendasi

Dalam Mazhab Syafi’i, niat puasa harus dilakukan setiap hari pada malam Ramadhan. Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya, Hasyiyatul Iqna’, menjelaskan sebagai berikut:

ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر

Artinya: “Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)

Namun menurut Mazhab Maliki, kita cukup niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan.

Sehingga tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya, dengan alasan puasa Ramadhan itu merupakan satu kesatuan ibadah. (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84)

Maka dari itu, sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi jika kita lupa atau ketiduran, kita boleh mengikuti pendapat Imam Malik untuk berniat sebulan penuh.

Kemudian sebagaimana pendapat Mazhab Syafii, kita juga harus membiasakan diri untuk selalu berniat puasa di setiap malam bulan Ramadhan.

Biasanya ini dilakukan setiap selesai shalat tarawih atau ketika makan sahur.

Tata Cara Puasa Ramadhan

Selain membaca niat puasa, ada sejumlah tuntunan dalam Islam yang disyariatkan saat melaksanakan puasa Ramadhan, selengkapnya sebagai berikut.

1. Membaca Niat Puasa Ramadhan

Niat dilakukan sebelum fajar menyingsing dan biasanya dilakukan pada malam sebelum berpuasa.

2. Makan Sahur

Sahur dilakukan pada pagi hari sebelum imsak, Rasulullah SAW bersabda, “Makanlah sahur karena di dalamnya terdapat berkah.”

3. Berbuka Puasa

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk segera berbuka saat waktu berbuka tiba. Beliau bersabda, “Manusia akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka segera berbuka,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

4. Shalat Tarawih

Salah satu keunikan Ramadan adalah adanya Salat Tarawih, suatu ibadah sunnah yang hanya dilakukan pada bulan Ramadan.

5. Tidak Melakukan Hubungan Suami Istri

Rukun Puasa Ramadhan yang ketiga adalah menahan diri dari melakukan jima’ atau hubungan suami istri dengan sengaja atau dalam keadaan sadar.

6. Menahan Diri dari Muntah dengan Sengaja

Rukun Puasa Ramadan yang berikutnya adalah menahan diri dari sengaja memuntahkan makanan atau minuman yang telah dimakan.

Jika seseorang dengan sengaja memuntahkan makanan atau minuman yang telah dimakan, maka hal itu dapat membatalkan puasanya.

7. Tidak Makan dan Minum

Salah satu rukun puasa Ramadan yang penting adalah menahan diri dari makan dan minum.

8. Membaca Alquran

Pada bulan Ramadhan, Al-Quran pertama kali diturunkan.

Karenanya, Rasulullah SAW lebih sering membaca Al-Quran pada bulan ini dibandingkan bulan-bulan lainnya.

9. Istighfar dan Doa

Istighfar dan doa adalah dua amalan penting yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadan, istighfar berarti memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan juga berarti bertobat

10. I’tikaf

I’tikaf adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri dari dunia luar dan menghabiskan waktu di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ibadah ini dilakukan di bulan Ramadan, pada 10 hari terakhir bulan tersebut.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas