Tak Hanya Kue Keranjang, Ada Simbol Keberuntungan di Balik 6 Makanan Khas Imlek Ini
Beragam makanan khas pun kerap tersaji saat Imlek. Makanan khas Imlek biasanya memiliki makna simbolik.
Editor: Anita K Wardhani
Dalam pikiran orang Tionghoa, ini berarti semakin tinggi maka semakin sejahtera bisnis.
Bahan utama kue keranjang adalah tepung beras ketan dan gula pasir yang dimasak sampai mengental.
Kue keranjang umumnya memiliki warna cokelat yang bercita rasa manis.
5. Lumpia (Kekayaan)
Di China, lumpia secara tradisional dimakan selama Festival Musim Semi.
Selain itu, lumpia juga terkenal sebagai hidangan Tahun Baru Imlek yang sangat populer di Tiongkok Timur, seperti Jiangxi, Jiangsu, Shanghai, Fujian, Guangzhou, Shenzhen, Hong Kong, dan sebagainya.
Lumpia adalah hidangan dim sum Kanton berupa roti gulung berbentuk silinder yang diisi dengan sayuran, daging, atau sesuatu yang manis.
Isiannya dibungkus dengan bungkus adonan tipis, lalu digoreng hingga berwarna kuning keemasan.
Warna keemasan pada lumpia dapat diartikan sebagai kekayaan.
Orang-orang percaya bahwa memakan lumpia saat Imlek dapat mendatangkan kekayaan pada tahun yang akan datang.
6. Tangyuan (Kebersamaan Keluarga)
Tangyuan adalah makanan utama untuk Festival Lentera Tiongkok.
Namun di Tiongkok selatan, orang memakannya sepanjang Festival Musim Semi.
Pengucapan dan bentuk tangyuan yang bulat dikaitkan dengan reuni dan kebersamaan.
Itu sebabnya mereka disukai oleh orang Tionghoa saat perayaan Imlek.
7. Udang (Kebahagiaan)
Udang adalah hidangan Tahun Baru Imlek yang populer di kalangan masyarakat Kanton.
Udang mewakili keaktifan serta kebahagiaan dan nasib baik.
Karena kata Kanton untuk udang, yaitu ha, terdengar seperti tawa.
(TribunTravel.com/SA)
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul 7 Makanan Khas Imlek yang Jadi Simbol Keberuntungan, Mulai dari Ayam Utuh sampai Tangyuan.