Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Nikmati Kelezatan Masakan Tanpa Khawatir, Bongkar Mitos MSG dan Kecerdasan Otak

MSG bermanfaat untuk menambah selera untuk makan, juga bisa menambah nilai gizi dari setiap makanan. Jadi, jangan lagi takut dengan rumor negatif tent

Penulis: Matheus Elmerio Manalu
Editor: Anniza Kemala
zoom-in Nikmati Kelezatan Masakan Tanpa Khawatir, Bongkar Mitos MSG dan Kecerdasan Otak
Sajian Sedap
Micin atau Monosodium Glutamat (MSG) adalah bumbu penyedap rasa yang banyak digunakan untuk menambah kelezatan masakan. 

TRIBUNNEWS.COM - 'Micin bisa menyebabkan kebodohan’; kalimat tersebut mungkin sudah sering kamu dengar di kehidupan sehari-hari. Namun, apakah anggapan tersebut memang fakta atau hanya sebatas mitos belaka? Yuk cari kebenarannya bersama-sama!

Micin atau Monosodium Glutamat (MSG) adalah bumbu penyedap rasa yang sudah lama beredar di pasaran dan banyak digunakan untuk menambah kelezatan masakan. 

Namun, micin juga kerap dikaitkan dengan berbagai rumor negatif, salah satunya adalah anggapan bahwa bumbu penyedap rasa ini dapat menyebabkan kebodohan.




Mengutip Kompas.com, rumor ini mulai muncul pada tahun 1969. Saat itu, terdapat sebuah penelitian yang menyuntikkan MSG kepada tikus yang baru lahir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan penyedap tersebut bisa memberikan dampak buruk pada otak.

Melansir Healthline, anggapan ini juga diperkuat dengan klaim yang menyebut bahwa asam glutamat pada MSG bisa menyebabkan kelebihan glutamat pada otak, sehingga sel-sel otak dapat terstimulasi secara berlebih.

Baca juga: 5 Makanan Khas Indonesia yang Cocok Sebagai Teman Ketupat Saat Idulfitri

Fakta sesungguhnya MSG yang jarang diketahui

Yang jadi pertanyaan, apakah penggunaan dan konsumsi MSG dalam masakan benar-benar bisa menyebabkan kebodohan? 

BERITA TERKAIT

Faktanya, penelitian ilmiah secara ekstensif selama bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa micin aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak memiliki hubungan kausal dengan kecerdasan manusia.

Untuk diketahui, MSG bukanlah zat buatan sepenuhnya. MSG bahkan secara alami dapat ditemukan dalam berbagai jenis bahan makanan, seperti tomat, keju, jamur, dan rumput laut. Rasa gurih alami ini berasal dari asam amino glutamat yang terdapat dalam protein.

Ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, tubuh kita memecahnya menjadi glutamat dan natrium. Glutamat kemudian dimetabolisme dengan cara yang sama seperti glutamat yang berasal dari protein alami.

Glutamat adalah salah satu asam amino non-esensial yang paling berlimpah di tubuh manusia. Tubuh kita pun memproduksinya secara alami dan menggunakannya sebagai sumber energi dan sebagai pembawa pesan antar sel saraf.

Artinya, tubuh kita sebenarnya sudah terbiasa memproses glutamat, dan MSG tidaklah membawa zat asing yang akan ditolak dan membahayakan tubuh, bahkan dikonsumsi sehari-hari melalui berbagai bahan makanan alami.

Lebih lanjut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pun telah mengklasifikasikan MSG sebagai zat aditif pangan yang aman dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Menurut laman resmi Kemenkes, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.033 Tahun 2012, MSG adalah salah satu bahan tambahan pangan penguat rasa yang paling aman dan diizinkan untuk dikonsumsi dengan takaran secukupnya.

Baca juga: Benarkah MSG Bahaya bagi Tubuh? Ini Kata Pakar Gizi 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas