Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Mengenal 3 Teknik Transplantasi Rambut untuk Mengatasi Kebotakan

Ada tiga teknik transplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan, apa dan bagaimana prosedurnya?

Penulis: Willem Jonata
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mengenal 3 Teknik Transplantasi Rambut untuk Mengatasi Kebotakan
HandOut/IST
dr Cintawati Farmanina M.Bio (AAM). 

Mengenal 3 Teknik Transplantasi Rambut untuk Mengatasi Kebotakan

Willem Jonata/Tribunnews.com
 
 
 
 
 
 

TRIBUNNEWS.COM - Hair Transplant atau dikenal istilah tanam rambut dinilai sebagai cara tercepat untuk mengatasi masalah kebotakan dibanding perawatan rambut lainnya.

Tak sedikit orang tertarik menggunakan treatment tersebut untuk mengatasi masalah kebotakan. Bahkan sejumlah selebriti juga melakukannya.

Berikut fakta-fakta mengenai teknik hair transplant:

1. FUT atau Strip

Tindakan medis ini mulai dikenal pada tahun 70’an dengan sistem yang disebut Follicular Unit Transplantation (FUT) atau yang sering disebut dengan strip.

BERITA REKOMENDASI

Teknik ini dilakukan dengan mengangkat kulit kepala beserta rambut dari belakang kepala.

Rambut-rambut tersebut dipisahkan dengan kulitnya dan dipasangkan kembali ke kepala dengan menggunakan pinset.

2. FUE

Dalam perkembangannya sekitar awal tahun 2000 diperkenalkan suatu sistem yang disebut dengan Follicular Unit Extraction (FUE) yang merupakan teknik transplant rambut yang paling banyak digunakan di dunia.

Untuk melakukan teknik ini, dokter tidak perlu membuat sayatan pada kulit kepala yang akan meninggalkan bekas jahitan.

Dokter hanya mencabut rambut beserta folikelnya dari belakang kepala dan ditanamkan kembali di daerah yang mengalami kebotakan.

Penanaman dilakukan dengan cara membuat banyak sayatan dan memasukkan folikel rambut satu persatu di lubang yang telah dibuat menggunakan pinset.

3. DHI

Yang terakhir adalah teknik yang disebut dengan Direct Hair Implantation atau yang lebih dikenal dengan teknik DHI.

Melalui teknik tersebut, rambut yang ditanam tidak lagi ditanam dengan cara membuat sayatan dan memasukkan rambut dengan pinset.

Ada alat khusus yang digunakan dokter untuk dapat mengatur kedalaman, kemiringan, dan arah tumbuhnya sehingga hasilnya tampak jauh lebih natural dibanding dua teknik sebelumnya.

Di Indonesia, teknik tersebut dibawa oleh dr. Cintawati Farmanina M.Bio (AAM) melalui Farmanina Clinic, representative DHI International.

“Teknologi DHI merupakan pengembangan terbaru dari industri transplantasi rambut, hasilnya lebih natural," kata dr. Nina, sapaan akrabnya.

Menurut dia, lewat teknik tersebut kepadatan rambut lebih baik dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi.

"Bahkan digaransi 97 persen dari yang ditanam pasti akan tumbuh,” sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas