Kowani: Perempuan Penggerak Utama Dalam Penyelesaian Konflik di Masyarakat
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan memiliki kontribusi besar dalam meneguhkan persatuan nasional
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan memiliki kontribusi besar dalam meneguhkan persatuan nasional.
Giwo mengatakan peran perempuan kerap tidak terlihat secara langsung, meski berperan penting.
"Kontribusi perempuan dalam mempertahankan persatuan nasional sering kali tidak terlihat secara langsung tetapi sangat penting," ujar Giwo melalui keterangan tertulis, Jumat (5/7/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Giwo pada acara peningkatan kapasitas "Perempuan sebagai Agen Perubahan Dalam Meneguhkan Persatuan Nasional" yang digelar Himpunan Wanita Karya (HWK) di Jakarta.
Dia mengatakan perempuan sebagai agen perubahan mencakup di segala bidang dan aspek kehidupan.
Pada bidang pendidikan dan pengasuhan, perempuan memainkan peran sentral dalam mendidik generasi muda, dengan mengajarkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan penghargaan terhadap keragaman kepada anak-anak.
Perempuan juga banyak terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang mempromosikan dialog antarbudaya, perdamaian, dan keadilan sosial.
"Mereka sering menjadi penggerak utama dalam inisiatif-inisiatif untuk menyelesaikan konflik dan membangun harmoni di masyarakat," ucap Giwo.
Dari sisi pembangunan ekonomi, Giwo mengatakan perempuan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
"Ini membantu mengurangi disparitas sosial dan ekonomi yang dapat mengancam persatuan nasional," ujar Giwo.
Baca juga: Kadin: 54 Persen UMKM Indonesia Dimiliki Perempuan
Dalam politik dan pemerintahan, perempuan sering kali membawa perspektif baru dan menekankan pentingnya inklusivitas dalam pengambilan keputusan.
"Mereka memperjuangkan kebijakan yang mempromosikan persatuan nasional dan perlindungan hak-hak semua warga negara," ungkap Giwo.
Sementara pada bidang seni, sastra, dan budaya, perempuan sering menjadi pengemban nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan.
"Dan pada 24 Juli ini, Kowani akan menyelenggarakan hari kebaya nasional pertama di istora senayan dengan mengundang 7.000 perempuan dan ASEAN. Kita akan kilas balik pergerakan perjuangan perempuan di istora senayan dari puluhan tahun lalu. Acara ini juga akan dibuka oleh Presiden RI, " jelas Giwo.
Acara peningkatan kapasitas tersebut dibuka Ketua DPP HWK, Ir Danny Soedarsono, dan turut dihadiri Sekjen DPP HWK, Dra Corry Y Soekotjo MSi.