Telepontren Diharapkan Bisa Wujudkan Pesantren Ramah Anak
Penasihat DWP Kemenag Eny Yaqut menyambut baik kehadiran TelePontren. pesantren bisa dijadikan contoh dan belajar praktik baik cegah perundungan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menandai peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2024. HAN di Indonesia diperingati setiap 23 Juli, Kementerian Agama (Kemenag) merilis Telepontren.
TelePontren adalah layanan chat dan call center inovatif berbasis platform Whatsapp (Nomor Resmi: 082226661854).
Baca juga: Kemenag Rilis TelePontren untuk Sambut Peringatan Hari Anak Nasional 2024
TelePontren menjadi sarana pelayanan informasi sekaligus menyediakan solusi komunikasi yang efisien, efektif, dan interaktif, utamanya terkait aduan dan laporan perundungan anak.
TelePontren didesain sebagai sarana menyampaikan aduan yang bersifat rahasia, aman, dan tanggap dalam melayani laporan.
Saat akan menyampaikan aduan, pengguna dapat masuk melalui layanan chat TelaPontren, pilih aduan yang akan dilaporkan, masuk ke link formulir, isi formulir dengan lengkap, lalu kirim. Atau, pengguna juga bisa telepon langsung ke TelePontren saat akan melaporkan.
TelePontren dirilis oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI Eny Retno Yaqut didampingi Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad bersamaan dengan pembukaan Peranesia (Pesantren Ramah Anak untuk Indonesia) di Jakarta, Kamis (18/07/2024).
Peranesia juga digelar sebagai rangkaian dari Peringatan HAN 2024. Acara ini mengusung tema “Belajar Dari Cara Pesantren Cegah Perundungan Anak”.
Penasihat DWP Kemenag Eny Yaqut menyambut baik kehadiran TelePontren.
Dia berharap keberadaan aplikasi ini memudahkan semua komunikasi stakeholders dalam merespons masalah perundungan dan mewujudkan lembaga pendidikan yang aman, nyaman, dan jauh dari kekerasan.
Menurut Eny, pesantren bisa dijadikan contoh dan belajar praktik baik dalam mencegah perundungan anak.
Sebab, sejak dulu, pesantren sudah teruji menjadi lembaga pendidikan yang memberikan peran yang sarat tentang dengan moral dan nilai-nilai baik.
“Kita semua juga sudah memahami banyak sekali tokoh nasional yang hadir di tengah-tengah kita berasal dari pondok pesantren,” ucap Eny.
Dijelaskan Eny Yaqut, salah satu kultur pesantren adalah adanya relasi yang kuat antara kiai dan santri.
Kearifan dan kebijakan para pengasuh pondok pesantren ikut membentuk karakter para santrinya.