Menteri PPPA Minta Perempuan dan Anak Merdeka dari Kekerasan dan Eksploitasi
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan Perempuan dan anak-anak harus merdeka dari kekerasan, eksploitasi, dan ketidaksetaraan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengingatkan kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah hasil perjuangan panjang para pahlawan, baik laki-laki maupun perempuan.
Ia menyoroti peran penting perempuan dalam perjuangan kemerdekaan yang turut serta di garis depan perjuangan seperti sosok R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, dan Fatmawati.
Baca juga: Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Turun Menjadi 6,92 Persen
Meskipun telah merdeka selama 79 tahun, Menteri PPPA menekankan perjuangan untuk keadilan dan kesetaraan bagi perempuan dan anak-anak masih harus dilanjutkan.
Perempuan dan anak-anak harus merdeka dari kekerasan, eksploitasi, dan ketidaksetaraan, serta memiliki hak yang sama dalam pendidikan, kesehatan, dan perlindungan hukum.
"Pemerintah juga terus berusaha mengembangkan wadah dimana seluruh pemangku kepentingan dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan dapat memaksimalkan potensi perempuan dan anak, yang selama ini masih sering ditinggalkan dalam pembangunan," kata Bintang melalui keterangan tertulis, Senin (19/8/2024).
Salah satu pencapaian penting Pemerintah, adalah pengesahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu Anak pada Fase 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Baca juga: Pengacara Korban Kekerasan Seksual di UII Yogyakarta Jadi Tersangka, Begini Respon Kementerian PPPA
Undang-undang ini diharapkan dapat memastikan tumbuh kembang optimal anak-anak Indonesia.
"Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju, yang mencerminkan semangat dan tekad kita semua dalam menyongsong masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara kita tercinta ini," katanya.
Menurut Menteri PPPA, keterlibatan pemerintah pusat, daerah, organisasi perempuan, dan masyarakat Desa Loyok merupakan cerminan semangat gotong royong yang menjadi kunci kemerdekaan Indonesia.
“Marilah bersama-sama kita wujudkan Indonesia yang lebih adil dan setara, di mana setiap warga negara, tanpa memandang jenis kelamin ataupun usia, dapat merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya," kata Bintang.
"Kemerdekaan tidak hanya berarti bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga bebas dari segala bentuk penindasan, diskriminasi, dan ketidakadilan. Kesetaraan perempuan dan laki-laki tetap mengakui kodrat masing-masing," tambah Bintang.